Tradisi Budaya Jepang – Fugu merupakan sebutan bahasa Jepang untuk seekor ikan buntal dan mungkin bagi para penggemar kuliner Jepang atau juga penyuka budaya Jepang sudah sering mendengar tentang ikan ini didalam dunia kuliner negeri sakura, reputasi masakan ikan buntal memang terkenal sampai diberbagai negara berawal dari kuliner Jepang yang menawarkan ikan beracun ini sebagai sebuah hidangan. Bagi sejumlah masyarakat negara lain mungkin tidak ingin mengambil resiko untuk mencicipi hidangan dari ikan yang satu ini, namun ikan yang memiliki bentuk uniknya merupakan salah satu hidangan yang sangat populer di Jepang.
Fugu (河豚; 鰒; フグ) atau bogeo (복어) atau bok (복) dalam bahasa Korea yang merupakan ikan buntal terdiri dari beberapa jenis yaitu Takifugu, Lagocephalus, atau Sphoeroides, atau Diodon. Ikan Fugu memang memiliki racun yang mematikan didalam bagian tubuhnya yang disebut tetrodotoxin, namun dengan keahlian dalam memotong secara khusus bagian yang beracun tersebut bisa dihilangkan sehingga dagingnya terhindar dari pencemaran racun.
Simak Juga : Tradisi Omakase Dalam Kuliner Jepang
Karena teknik pemotongan yang begitu ketat dan berlisensi khusus sebuah restoran fugu yang buka di Jepang dikontrol dengan ketat oleh hukum negara dan juga pada beberapa negara lainnya yang memiliki hidangan dari ikan ini, dalam peraturannya hanya koki yang memenuhi syarat setelah tiga tahun pelatihan ketat diperbolehkan untuk menyiapkan ikan fugu. Sebuah kesalahan sedikit saja saat menghidangkan dapat menyebabkan sebuah kematian.
Di Jepang ikan buntal yang disebut Fugu ini sangat populer disajikan sebagai sashimi dan chirinabe. Ketika dulu beberapa pihak menyatakan bila bagian hati merupakan yang paling enak namun juga yang paling beracun. Oleh karena itu semenjak tahun 1984 semua restoran di Jepang dilarang untuk menghidangkan bagian tersebut. Meskipun makanan yang memiliki resiko tinggi, daging ikan Fugu telah menjadi salah satu hidangan paling terkenal dan kontroversial di Jepang.
Beberapa orang mengatakan bila mengkonsumsi ikan fugu membuat lidah mereka tergelitik, beberapa ada yang mengatakan menyebabkan lidah mereka mati rasa untuk beberapa saat. Namun hal-hal tersebut dianggap mitos karena fugu yang disajikan dengan benar tidak akan efek samping seperti itu. Selain menjadi makanan yang fenomenal di Jepang bentuk dari ikan Fugu juga sangat populer dikalangan masyarakat Jepang, jika anda meniup udara ke pipi Anda di Jepang, orang akan selalu mengatakan bahwa anda terlihat seperti seekor Fugu. Kanji Jepang untuk Fugu yang bertuliskan (河豚; 鰒; フグ) dapat diterjemahkan secara harfiah sebagai “babi sungai”. Bentuk dan penampilan unik dari fugu ini banyak dijadikan konsep dalam perayaan budaya di Jepang.
Rata-rata restoran yang menyajikan ikan Fugu akan memiliki sebuah model besar seperti salah satunya adalah patung ikan fugu, selain untuk menarik pelanggan juga sebagai pembuktian bila restoran tersebut menyajikan sajian fugu yang berkualitas tinggi. Biasanya restoran akan menyimpan ikan fugu secara hidup-hidup di sebuah akuarium sehingga kesegarannya terjaga.
Soal harga ikan fugu adalah salah satu hidangan termahal dalam kuliner Jepang. Sebuah porsi sashimi Fugu biasanya berharga 5.000 yen (sekitar 700rb rupiah). Dalam catatan sejarah tercatat bila ikan Fugu telah dikonsumsi di Jepang sejak lama. Arkeolog telah menemukan bukti bahwa makanan dengan daging ikan fugu telah dikonsumsi setidaknya selama 2.300 tahun di Jepang.
Tentunya selama dalam sejarah penyajian hidangan ikan fugu telah cukup banyak memakan korban jiwa terutama pada jaman dahulu dimana teknik penyajiannya belum sempurna, bahkan karena banyaknya korban beberapa kali hidangan ini sempat dilarang di Jepang, salah satunya adalah ketika era pemerintahan shongun Tokugawa sekitar tahun 1868. Saat ini metode penyajian dan juga kontrol kualitas sudah sangat baik. Meski demikian resiko dalam mengkonsumsi ikan ini tetap ada.
Pemerintah Jepang terus memantau sebuah statistik kasus keracunan ikan ini setiap tahunnya dan tercatat ada 20 sampai 44 kasus keracunan akibat ikan fugu di Jepang. Dalam catatan sejarah dan juga mitos yang populer keracunan ikan fugu memang berakibat fatal namun nyatanya saat ini tidak semua kasus keracunan ikan fugu menyebabkan sebuah kematian. Tingkat kematian di Jepang hanya 6,8%. Kematian paling banyak dalam satu tahun adalah 6 di Jepang dan terkadang beberapa tahun tidak ada korban jiwa sama sekali. Selain itu rumah sakit di Jepang juga banyak yang dilengkapi fasilitas khusus untuk mengobati keracunan fugu.
Jepang memiliki peraturan dan pelatihan ketat untuk para koki atau juru masak yang menghidangkan ikan fugu. Hal ini membuat ikan fugu jauh lebih aman dikonsumsi di Jepang. Bahkan beberapa negara, seperti Amerika Serikat mewajibkan agar koki mereka mendapatkan sertifikasi terlebih dahulu di Jepang jika ingin menghidangkan ikan ini.
0 Comments