Berita Anime Jepang – Pada sebuah konferensi pers untuk mengumumkan film terbaru garapan Mamoru Hosoda yaitu Mirai no Mirai (Mirai in the Future) pada tanggal 13 Desember 2017, sutradara Mamoru Hosoda dan produser Yuichiro Saito membahas lebih banyak rincian tentang film tersebut.
Sang produser yaitu Saito mengungkapkan bahwa Studio Chizu menawarkan hak distribusi asing untuk film tersebut selama Festival Film Cannes di bulan Mei, dan bahwa film tersebut sudah dijadwalkan dibuka di 57 negara, dengan negosiasi berlangsung untuk Amerika Utara dan Prancis. Saito menambahkan bahwa kesepakatan tersebut mencakup persyaratan untuk penayangan film di bioskop terlebih dahulu, setelah itu hak siaran dan streaming.
Simak Juga : Adaptasi Anime Dari Manga Maho Shojo Ore Akan Segera Dibuat
Saito juga mengungkapkan bahwa filmnya memiliki durasi sekitar 100 menit. Dia sangat berpikir bila orang-orang akan menduga film ini akan berdurasi tidak panjang untuk mempermudah pembuatan filmnya, namun hal tersebut sebenarnya bukan menjadi masalah bagi Saito dan dia mengabarkan sedang menjalankan audisi untuk voice talent dalam film tersebut. Hosoda mengungkapkan bahwa setting sebenarnya dari film ini adalah Yokohama, “di suatu tempat di kota, dekat Isago dan Kanazawa.” Dia tidak menentukan apakah setting itu penting untuk kejadian plot tertentu di film tersebut, namun lokasinya merupakan bagian dari cerita masa lalu yang penting bagi toko didalam cerita tersebut.
Hosoda menjelaskan bahwa dia terus membuat karya dengan tema keluarga karena dia tidak pernah selesai menulis tentang tema tersebut, dan mengatakan bahwa hal itu tidak dapat digambarkan dalam satu karya saja. Dia menambahkan bahwa biarpun film ini diproduksi di Jepang, ia merasa yakin film ini memiliki kualitas dipasar dunia.
Distributor anime Australia Madman Entertainment memunculkan trailer teaser untuk film tersebut lengkap dengan teks bahasa Inggris. Film ini akan dibuka di Jepang pada 20 Juli 2018, meski sebelumnya sempat diumumkan rilis pada bulan Mei.
Cerita film ini berpusat di sekitar keluarga yang tinggal di sebuah rumah kecil di sebuah sudut kota yang tidak jelas, anak laki-laki berusia empat tahun yang sangat dimanja bernama Kun-chan. Ketika Kun-chan mendapat adik perempuan bernama Mirai, dia merasa bahwa adik perempuannya yang baru mencuri cinta orang tuanya dari dia, dan terbebani oleh banyak pengalaman yang dia alami untuk pertama kalinya dalam hidupnya. Di tengah semua itu, ia bertemu dengan versi dewasa Mirai, yang telah datang dari masa depan.
Hosoda mengarahkan film ini dari Studio Chizu-nya, dan juga turun tangan sebagai penulis naskah untuk cerita aslinya. Hiroyuki Aoyama (sutradara animasi The Girl Who Leapt Through Time, Summer Wars, dan The Boy and The Beast) dan Ayako Hata (animator utama di film yang sama) kembali untuk film baru ini sebagai animation directors. Yohei Takamatsu dan Takashi Omori, yang sebelumnya bekerja sama dengan The Boy dan The Beast, juga kembali sebagai art directors untuk film tersebut. Produser Yuichiro Saito juga merupakan bagian dari film-film ciptaan Hosoda sebelumnya yang kembali ikut serta disini.
Hosoda sebelumnya menyatakan bahwa film baru ini terinspirasi oleh pengalamannya sendiri sebagai seorang ayah, mencatat bahwa “Mirai” (yang memiliki arti “masa depan”) adalah salah satu nama karakter yang ada pada film tersebut dan juga merupakan dari nama putrinya sendiri.
Source : Animation Bussines
0 Comments