Berita Travel Jepang – Dalam beberapa tahun terakhir ini semenanjung Izu di Prefektur Shizuoka menjadi tujuan wisata yang populer dikalangan wisatawan asing, ini berkat beberapa faktor wisata yang ada disana, seperti spot diving yang menakjubkan, penginapan tradisional Ryokan yang nyaman dan indah, mata air panas yang keren dan area ini juga tidak jauh dari gunung Fuji yang ikonik. Namun ketika semenanjung ini menjadi daya tarik utama, sebuah kota tepi laut Higashiizu yang berada di pesisir timur tidak jauh dari Izu masih belum diketahui banyak orang.
Tradisi kuno Jepang masih banyak berjalan di Higashiizu, selain itu hutan belantara yang hijau dan rimbun juga masih menyelimuti kota, meski kota Tokyo hanya berjarak sekitar satu jam lebih. Untuk sebuah petualangan wisata yang jauh dari keramaian tetapi tidak jauh dari Tokyo, tempat ini adalah pilihan yang terbaik.
Simak Juga : Kyoto Dan Nara Alami Penurunan Jumlah Wisatawan Secara Drastis Akibat Wabah Virus Corona
Pasar Lokal Yang Ikonik
Pagi yang cerah sangat baik diawali untuk mengunjungi Inatori Minato-no-Asaichi (pasar pagi pelabuhan Inatori), yang berlangsung di sebuah tempat parkir tidak terpakai. Meski begitu pasar pagi yang tradisional ini menampilkan suasana yang unik dan penuh interaksi antar masyarakat lokal, beberapa penjual ikan menjual produk-produk laut yang tidak biasa dan tidak dapat kamu temukan di tempat lainnya di Jepang, para petani juga menjajakan produk musiman mereka yang ditanam di ladang rumahnya. Sup miso berbasis kaldu ikan secara gratis juga dibagikan untuk semua pelanggan yang hadir di pasar tersebut. Wasabi yang difermentasi juga menjadi produk yang populer disini.
Trek Hiking Yang Menyenangkan
Jika telah puas dengan suasana interaksi lokal di pasar Inatori, kamu bisa menjelajahi dataran tinggi Hosono yang memiliki dataran buki rumput yang luas dan memandang dataran kota Higashiizu yang rendah dibawahnya. Trek hiking ini sangat menarik, berkelok-kelok melewati beberapa perkebunan, hutan cedar, dan beberapa bangunan tua. Hutan disini juga menjadi bagian dari area pelestarian burung-burung liar.
Ada beberapa pilihan jalur pendakian yang bervariasi dalam tingkat kesulitan tergantung bagaimana anda memilihnya, yang terpanjang dapat memakan waktu hingga beberapa jam, namun itu akan terbayar dengan titik-titik pemandangan yang ada di puncaknya.
Nikmati Hidangan Kuliner Lokal
Rasa lapar yang datang membawa kamu untuk mengunjungi sebuah restoran bernama Yama-momo yang telah berusia 300 tahun, disini menyediakan berbagai menu hidangan khas yang tidak bisa kamu temukan di daerah lain di Jepang seperti salah satunya olahan daging rusa panggang yang unik, babi hutan, dan tempura vegetarian lokal dengan mie soba dan Tsukemono (acar sayuran). Tersedia juga beberapa minuman teh lokal yang segar hangat diatas pemanas tradisional yang dibakar dengan sebuah kayu.
Jika telah puas menyantap hidangan lokal, kamu bisa mengunjungi sebuah tempat pengrajin penghasil tatami bernama Tokiwa-san, workshop Tokiwa-san ini membuat tatami untuk ryokan-ryokan lokal yang ada di sekitar Higashiizu, namun juga menerima pemesanan khusus, selama kunjungan, ia akan menjelaskan tentang sejarah tatami, serta menginstrusikan kamu tentang bagaimana cara membuat tatami kecil yang dapat kamu bawa pulang.
Tempat Menginap
Untuk penginapan, kamu bisa mempertimbangkan Atagawa Prince Hotel, sebuah Ryokan yang menghadap langsung ke pantai Pasifik di semenanjung Izu. Lobi besar mungkin terlihat seperti hotel modern, tetapi kamar-kamarnya sangat bergaya klasik Ryokan, dengan interior modular yang nyaman dan pemandangan laut yang spektakuler.
Selain itu makan malam bergaya Kaiseki di hotel ini sangat memanjang, selain menampilkan kemegahan kuliner khas Jepang seperti Ameboko asin, tempura lobster, akar wasabi, dan sayuran musiman yang dikukus dengan mata air panas. Disini tentunya juga tersedia pemandian air panas Onsen yang menghadap ke laut mengakhiri hari wisata kamu dengan sempurna.
Source : Tokyoweekender
0 Comments