Berita Lifestyle Jepang – Wabah virus Corona memang masih gencar diperbincangkan, semakin meluas dan bahkan telah menyebar ke seluruh bagian negara China, ini membuat sejumlah negara-negara yang berada di dekatnya semakin khawatir, termasuk Jepang. Oleh karena itu sampai saat ini pemerintah Jepang sedang melakukan gerakan cepat dan efisien untuk melakukan pencegahan virus menyebar di negeri Sakura, selain itu kabar penggunaan masker di Jepang juga semakin meningkat membuat jumlah persediaan ini semakin menipis.
Bahkan beberapa orang terlihat berusaha mengambil keuntungan dari situasi ini dengan menawarkan masker untuk dijual kembali secara online dengan harga yang jauh lebih tinggi daripada harga eceran, sampai saat ini pabrik-pabrik masker di Jepang memang tengah dalam kecepatan penuh dalam memproduksi masker, untuk memenuhi permintaan konsumen yang meningkat tajam, namun tetap saja banyak konsumen yang mengaku tidak dapat menemukannya di toko-toko obat atau toko serba da yang biasanya menghadirkan produk-produk ini.
Simak Juga : Survey Mengejutkan, Banyaknya Dari Kita Dan Masyarakat Jepang Yang Menggunakan Masker Dengan Cara Yang Salah !
Bahkan sebuah apotek di dekat Stasiun JR Shimbashi di pusat Tokyo, memposting sebuah peringatan bahwa mereka hanya akan menjual masker kepada perorangan atau grub tidak lebih dari dua kantong, tindakan ini dimaksudkan untuk mencegah orang membeli produk dalam jumlah besar dan menjualnya kembali untuk mendapatkan keuntungan. Mengantisipasi keanikan yang tajam ini, toko-toko memang sudah meningkatkan persediaannya secara signifikan, tetapi stok sekarang memang sudah mulai menipis kembali, bahkan seorang pekerja di toko tersebut berkata “Kadang-kadang kita tidak dapat menerima pengiriman sama sekali”.
Seperti yang kita ketahui penyebaran virus Corona memang dikatakan melalui udara, oleh karena itu penggunaan masker terbilang cukup efektif untuk meredam penyebaran tersebut, menipisnya stok dan tingginya permintaan ini membuat harga masker memang naik secara signifikan di Jepang, bahkan seorang pembeli mengaku membayar 99,999 Yen untuk dua kantong masker yang berisikan 7 masker, yang dimana harga normalnya hanya sekitar 405 Yen per kantong.
Pihak operator pasar telah meminta para konsumen dan pembeli untuk tetap berada dalam kisaran harga yang sesuai, namun pihak Badan Urun Konsumen di seluruh negeri telah menerima keluhan atas peningkatakan harga yang tak wajar untuk barang tersebut. Akiko Ito, selaku kepala Badan Urusan Konsumen, mengatakan dalam sesi konferensi pers pada hari Rabu tanggal 5 Februari lalu jika pembelian masker bedah untuk tujuan penjualan kembali adalah hal yang tidak dibenarkan, sementara ini akan mendesak konsumen untuk tetap tenang dan tidak terlalu gegabah.
Organisasi tersebut juga menyatakan sedang berencana untuk bekerja sama dengan badan-badan pemerintah lain seperti Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri untuk menstabilkan kembali harga masker, mereka juga akan meminta kerjasama dari pihak-pihak pasar online untuk mengatasi masalah tersebut. Perusahaan masker San-M Package Co, juga mengaku jika mereka kesulitan memenuhi volume pesanan meskipun mereka telah mengoperasikan parbiknya sepanjang waktu. Hingga saat ini terdapat total 35 orang yang terduga positif terkena virus Corona di Jepang.
Source : Japan Today, KYODO News
0 Comments