Seni Budaya Jepang – Festival tradisional dan ritual rakyat adalah dua hal yang sampai saat ini banyak dilakukan oleh masyarakat Jepang, tidak sedikit diantaranya yang telah mendunia dan bahkan menjadi acara favorit bagi para wisatawan asing untuk berlibur ke Jepang, salah satunya yang mungkin belum banyak diketahui para pembaca Artforia adalah ritual tradisional masyarakat Jepang yang disebut dengan Raihi-Shin, yang merupakan sebuah ritual di mana beberapa orang akan berdandan sebagai seorang dewa dan mengunjungi rumah-rumah sekitar.
Simak Juga : Ingin Pengalaman Seru Berbelanja Produk Lokal Jepang ? Hadiri Festival Hino Sangyo !
Dalam konsep festival ritual ini para masyarakat Jepang percaya bahwa dewa mengunjungi area mereka untuk memberikan keberuntungan pada musim baru atau juga tahun baru, salah satu yang paling populer dari festival tradisional ini adalah festival Oga no Namahage yang berlangsung saat musim dingin pada malam tahun baru di sekitar kota Oga di Prefektur Akita yang berada di bagian utara Jepang, dalam festival ini sedikit berbeda dari konsep Raihi-Shin yang dilakukan di daerah lain, di mana para pria muda akan berpakaian seperti Namahage (sejenis setan atau raksasa) dan akan mengunjungi anak-anak setempat dengan maksud untuk menakut-nakuti atau memperingati mereka untuk tidak malas atau berbuat buruk di tahun baru yang akan datang.
Asal muasal iblis atau siluman di Jepang sangatlah beragam dalam catatan sejarah, ada yang mengatakan bila mereka adalah seorang pelaut yang kapalnya tenggelam, ada juga yang mengatakan dalam sejarah bila mereka adalah wujud yang diperkenalkan oleh seorang Kaisar Tiongkok saat 2000 tahun yang lalu. Namun apapun itu, kini wujud mereka telah dijadikan tradisi untuk sebuah festival seperti ini oleh para masyarakat lokal. Bahkan lembaga internasional yaitu UNESCO telah menetapkan bila ritual Raiho-Shin ini adalah salah satu budaya warisan dunia yang harus dijaga.
Sebenarnya tidak hanya untuk memperingati anak-anak saja tetapi juga para masyarakat mempercayainya bila Namahage adalah dewa yang berkunjung untuk memperingati masyarakat agar tidak malas dan memberikan perlindungan dari penyakit, bencana serta melancarkan panen yang akan berlangsung. Sosok Namahage ini akan disambut di setiap rumah-rumah Jepang sebagai tamu terhormat dengan memberikan sebuah persembahan Mochi dan Sake.
Para pria yang berdandan sebagai Namahage biasanya menggunakan sebuah topeng besar, jas hujan yang terbuat dari jerami yang disebut Mino dan diberi warna, serta sebuah tali pinggang. Para Namahage ini dilengkapi dengan sebuah pisau kayu dan tongkat suci sebagai senjata mereka, tongkat kayu yang digantung dengan sebuah pita kertas disebut dengan Gohei, wujud seperti ini tentu dapat dengan mudah menakut-nakuti anak-anak terutama yang berumur dibawah sepuluh tahun dengan harapan mereka akan berperilaku lebih baik pada Tahun Depan.
Akses Festival Oga no Namahage
Lokasi : Kota Oga, Prefektur Akita
Tanggal : 31 Desember
Waktu : Malam Tahun Baru
Biaya : Gratis
Website : Namahage Oga Akita
0 Comments