Dunia Hobi Jepang – Karaoke memang menjadi sebuah hobi yang sangat digemari oleh masyarakat Jepang, sehingga tidak heran bila saat ini sangat banyak tempat-tempat pelayanan karaoke di Jepang dengan harga yang relatif terjangkau dan fasilitas yang unik, di Jepang aktivitas bernyanyi sangat dipercaya dapat memberikan hiburan yang berarti dan juga menjadi wadah bagi masyarakat Jepang untuk mempererat hubungan sosial mereka, berikut ini adalah 5 fakta menarik tentang hobi Karaoke di Jepang yang mungkin kamu belum ketahui.
Simak Juga : Belajar Budaya Jepang Dengan Seru ? Ini 5 Animasi Jepang Yang Dapat Membantu Kamu !
Jepang Menjadi Negara Pencipta Karaoke
Karaoke merupakan penemuan Jepang, kata tersebut juga merupakan kombinasi dari 2 kata Jepang yaitu “Kara” yang berarti kosong dan “Oke” yang berarti okestra, kini sudah sangat populer di berbagai negara. Bahkan kini sebuah pelayanan karaoke sudah dapat banyak ditemukan di negara-negara lain selain Jepang seperti salah satunya Indonesia.
Karaoke adalah hobi yang disukai oleh orang-orang dari segala usia di Jepang, dan pada saat ini juga menjadi sebuah kegiatan yang menarik bagi para wisatawan asing di Jepang, terutama untuk para mereka yang mencari hiburan pada malam hari. Sebuah layanan karaoke di Jepang biasanya buka dari sekitar 11:00 pagi hingga 3:00 pagi keesokan harinya, serta jam operasi yang lebih panjang pada hari Jumat dan Sabtu malam.
Penemu Mesin Karaoke
Mesin karaoke diciptakan pada tahun 1971 oleh seorang mantan drummer berusia 31 tahun bernama Daisuke Inoue, yang memasang delapan tape recorder ke sebuah amplifier.
Inoue dinobatkan oleh Majalah Time sebagai salah satu orang Asia paling berpengaruh pada abad ke-20 dan dianugerahi Penghargaan Nobel Perdamaian IG pada tahun 2004 “karena menciptakan sebuah cara bagi orang-orang untuk saling bertoleransi.” Lahir di Osaka pada tahun 1940, dia telah bermain drum sejak sekolah menengah.
Awal Hadirnya Karaoke Di Masyarakat Jepang
Pada tahun 1970, Inoue membuka sebuah bar dan di bar tersebut dirinya juga bermain drum dengan bandnya yang beranggota enam orang. Bandnya tidak begitu memberikan sebuah pertunjukan yang menarik tetapi sekelompok pengusaha yang setia menyukai gaya permainan musik mereka yang lambat, sehingga memungkinkan para pengunjung untuk bernyanyi mengikuti mereka.
Suatu malam, seorang pemilik perusahaan baja kecil meminta Inoue bermain musik untuknya dalam perjalanan semalam ke sebuah resor sumber air panas. Tetapi Inoue tidak bisa meninggalkan bandnya tampil di bar tanpa dirinya, jadi dia memberikan orang tersebut rekaman lagu pengiringnya untuk beberapa lagu yang sering dinyanyikan oleh bandnya.
Setelah itu, Inoue mulai berpikir bahwa jika seorang pemilik perusahaan tersebut suka bernyanyi dengan mengikuti sebuah lagu yang sedang dimainkan, maka sebagian besar orang lain juga memiliki kesukaan yang sama. Sejak itu dia dan beberapa temannya mulai memutuskan untuk membuat 11 mesin buatan sendiri yang menggunakan delapan tape recorder dan amplifier, kemudian mulai menyewakan mesin-mesin tersebut ke bar-bar di Kobe.
Pencipta Karaoke Tidak Untung Besar
Meskipun kesuksesan besar telah menciptakan alat karaoke, Daisuke Inoue tidak pernah menghasilkan banyak uang karena dia gagal untuk membuat hak paten atas penemuannya tersebut. Gagasannya ini diambil alih oleh perusahaan besar dan perusahaannya sendiri akhirnya bangkrut. Namun Inoue telah menyatakan bila dirinya sama sekali tidak menyesal karena gagal mengambil hak panten atas gagasan emas tersebut.
Puncak Popularitas Karoke Di Jepang
Karaoke mencapai puncak popularitasnya di Jepang pada pertengahan tahun 1990-an ketika sekitar separuh penduduk Jepang menyanyikan setidaknya satu lagu di tempat-tempat layanan karaoke.
Karaoke adalah industri senilai $ 10 miliar per tahun di Jepang. Sekitar 280.000 dari 350.000 bar dan klub malam Jepang dipastikan memiliki layanan karaoke. Ditambah, ada sekitar 140.000 “ruang bernyanyi” yang bisa disewa per jam dan sangat populer di kalangan anak muda yang biasanya tidak suka mengunjungi bar.
One Comment