Berita Lifestyle Jepang – Pulau Aoshima, yang merupakan bagian dari Prefektur Ehime, memang telah terkenal sebagai surga kucing. Meskipun pulau ini bukan satu-satunya pulau kucing di Jepang, tetapi pulau ini adalah tempat yang paling terkenal dimata para wisatawan, pulau ini telah menarik pengunjung domestik maupun internasional yang datang untuk melihat 130 kucing yang berkeliaran bebas di sepanjang jalan-jalan pulau ini.
Meskipun begitu populasi kucing di pulau ini ternyata telah melampaui batas, hal ini diketahui setelah penduduk Aoshima yang merasa mereka kewalahan karena terlalu banyaknya kucing. Kucing-kucing disini tentu bebas berkeliaran kemana pun mereka suka, dan sebagian besar kucing disini diberi makan dan diurus oleh Aoshima Cat Protection Society, organisasi ini juga merekomendasikan bila semua kucing di pulau tersebut harus dimandulkan atau dikebiri sebagai cara untuk mengurangi jumlah populasi yang berlebihan.
Simak Juga : Letusan Gunung Fuji Berpotensi Lumpuhkan Kota Tokyo
Jumlah penduduk yang tinggal di pulau ini tentunya tidak sebanyak kucing yang ada, tercatat hanya ada 13 penduduk di pulau tersebut dan usia rata-rata mereka lebih dari 75 tahun. Kondisi ini tentu semakin sulit karena kurangnya jumlah populasi orang di pulau tersebut, serta juga dipengaruhi oleh kondisi infrastruktur, sehingga membuat masyarakat berpikir bahwa tidak dapat merawat jumlah kucing yang lebih besar dari jumlah yang ada di Aoshima saat ini. Pada tahun 2016, pihak organisasi tersebut bahkan harus meminta donasi makanan kucing untuk menjaga agar para kucing tetap mendapatkan makanan.
Aoshima Cat Protection Society telah merekomendasikan tindakan pemandulan atau sterilisasi sejak bulan Juli tahun 2017 lalu, dan pihak kota kini telah mengalokasikan dana untuk program seperti itu. Tindakan ini akan bekerja sama dengan organisasi kesejahteraan hewan yang berbasis di Hyogo, Dobutsu Kikin, rencananya dokter hewan akan pergi ke Aoshima dan menetap sementara di pulau tersebut hingga prosedur selesai dilakukan, untuk biaya semuanya kira-kira sekitar 400.000yen, sudah termasuk biaya perjalanan dan penginapan.
Pulau kucing ini memang telah sangat terkenal dimata wisatawan namun anehnya pulau ini memiliki fasilitas penjualan produk, seperti misalnya tidak ada mesin penjual otomatis yang dipasang pada pulau ini dan tentu menjadi hal yang mengejutkan bagi sebuah wilayah di Jepang tanpa sebuah mesin penjual otomatis, sehingga hal ini juga menyebabkan sedikitnya pendapatan ekonomi yang diraih oleh pulau ini. Jadwal untuk program sterilisasi ini memang belum ditentukan tetapi penanggulangan dana telah dimulai sejak musim semi sehingga bila semua telah tercapai, program tersebut akan segera dilakukan.
Source : Yahoo! Japan News/Ehime Shimbun Online via Jin
One Comment