Tradisi Budaya Jepang – Tradisi-tradisi unik kuliner sebagian besar dimiliki oleh negara-negara di bagian Asia, di Jepang tradisi kuliner kuno juga telah dilakukan dan mempengaruhi kehidupan masyarakatnya sejak ajaran Buddhisme tiba dari dataran China pada abad ke-6, tradisi-tradisi ini juga dapat dilihat dalam arsitektur candi, tembikar dan karya-karya seni lainnya. Sejak jaman kuno orang Jepang percaya bahwa hal terbaik untuk membuat sebuah hidangan sehat adalah dengan memasukan lima elemen warna.
Simak Juga : 10 Jenis Topeng Jepang Legendaris Yang Penuh Dengan Sejarah
Nilai-nilai warna ini dipercaya menjadi simbol dari nilai gizi dan juga meningkatkan nilai visual dari makanan itu sendiri. Meski pada jaman modern saat ini tradisi lima warna pada makanan sudah tidak begitu diutamakan tetapi masih dapat terlihat di beberapa produk seperti salah satunya Bento, yang biasanya terdiri dari nasi putih dengan biji wijen hitam, umeboshi merah, sepotong telur dadar kuning, dan kacang panjang hijau.
Dengan mindset makanan seperti ini akan membantu seseorang menyajikan makanan yang seimbang dengan gizi dan mineral yang dibutuhkan tubuh. Bahkan menurut orang-orang Jepang kuno seseorang harus makan 20 macam makanan setiap harinya untuk memenuhi gizi yang diperlukan. Prinsip ini dipercaya juga membantu orang-orang Jepang untuk memiliki berat badan yang ideal.
Prinsip lima warna ini juga berhubungan dengan tradisi-tradisi kuliner kuno Jepang lainnya seperti lima indera dan lima rasa, seperti lima indera dimana makanan Jepang harus dapat dinikmati tidak hanya rasanya saja tetapi juga bentuk, aroma, suara, dan ukuran. Sedangkan lima rasa adalah manis, asin, asam, pahit dan umami (gurih). Salah satu menu hidangan yang dapat membuat anda merasakan prinsip ini adalah hidangan Kaiseki yang biasanya juga dihidangkan di penginapan-penginapan tradisional Jepang yang disebut Ryokan.
0 Comments