Seni Budaya Jepang – Untuk seorang samurai atau bangsawan militer, sebuah pedang berperan lebih dari sekadar senjata, namun juga sebagai sebuah jiwa. Pedang yang digunakan oleh seorang ksatria atau samurai di Jepang berupa satu set yang disebut Daisho (artinya “Besar dan Kecil”). Set pedang ini terdiri dari Katana yang berarti pedang panjang dan Wakizashi yang berada senjata sampingan. Kedua pedang ini berperan penting untuk seorang samurai dalam sebuah pertempuran.
Simak Juga : SEJARAH PEPERANGAN PULAU IWO JIMA YANG MEMAKAN BANYAK KORBAN JIWA
Samurai biasanya menggunakan pedang panjang yang disebut Katakana sebagai senjata utama mereka dan menggunakannya dengan penuh hormat, bahkan tidak sedikit pedang-pedang Katana milik Samurai ini diberi nama oleh pemiliknya, namun Wakizashi sebagai pedang pendamping yang memiliki ukuran lebih pendek juga berperan penting dalama aktivitas samurai. Meskipun pendek seperti sebuah pisau, Wakizashi memiliki fungsi penting dan juga sangat berarti untuk seorang samurai, bahkan mereka biasanya dibawa tidur oleh seorang samurai dan ditaruh di bawah bantal kepala, dengan maksud sebagai alat pertahanan jika ada penyerangan secara mendadak.
Ketika seorang samurai memasuki sebuah rumah, mereka diharuskan untuk melepaskan baru perangnya dan juga senjatanya di luar, tetapi sudah menjadi tradisi untuk tetap menyimpan Wakizashi di sisinya untuk perlindungan. Samurai beroperasi di bawah kode etik yang disebut Bushido, yang mengajarkan setiap samurai untuk hidup dan mati secara terhormat. Namun selain kehormatan yang dijunjung tinggi oleh seorang Samurai, terdapat juga enam kebijakan utama yang harus diperhatikan seorang Samurai yaitu adalah keberanian, rasa hormat, kejujuran, kesetiaan, kasih sayang dan integritas.
Terlepas dari 2 senjata utama tersebut, seorang Samurai juga dibekali dengan kemampuan untuk menggunakan berbagai senjata lainnya seperti panah dan tombak. Bahkan masih ada beberapa jenis pedang lagi yang digunakan oleh seorang samurai, seperti Kodachi, Odachi, Uchigatana dan Katate-uchi. Namun selama memasuki periode Tokugawa, pemerintah melakukan tatanan sosial baru yang ketat di Jepang, membuat seorang samurai harus memutuskan untuk melepaskan senjata mereka dan menjadi seorang petani atau tetap menyimpan senjata mereka namun pindah ke kota di mana tuan mereka tinggal.
0 Comments