Berita Lifestyle Jepang – Jepang saat ini memang tengah melalui musim panas, tetapi dengan cuaca yang tidak bersahabat Jepang mengalami gelombang panas yang cukup tinggi hingga mencapai rata-rata 40 Celcius untuk Jepang bagian tengah, banyak memakan korban membuat Jepang bertindak cepat untuk mengatasi masalah ini, salah satunya adalah dibukanya dua pantai di bagian timur Jepang. Dua pantai yang dibuka ini bukan pantai biasa namun sebuah pantai yang pernah hancur karena bencana Tsunami besar pada tahun 2011, dibuka untuk umum untuk pertama kalinya dalam delapan tahun, untuk menyenangkan para warga karena panasnya cuaca.
Simak Juga : Jepang Rancang Proyek Hujan Meteor Buatan Untuk Tahun 2020
Selama pantai ditutup memang tidak ada satupun orang yang dapat memasuki lokasi tersebut untuk berwisata, dengan dibukanya pantai ini sejumlah masyarakat sekitar mengaku senang. “Saya senang melihat pantai ini menjadi ramai lagi,” kata Nami Aoki, seorang wanita berusia 48 tahun yang berasal dari kota Fukushima, yang mengunjungi pantai Haragamaobama di Soma di Prefektur Fukushima bersama putrinya yang berusia 9 tahun.
Bagi masyarakat sekitar pantai ini menyimpan banyak kenangan meskipun bencana memberikan mereka rasa takut dan pengalaman yang menyedihkan, dalam catatannya pantai ini selalu mengundang 30.000 hingga 50.000 pengunjung selama musim panas atau musim berenang di Jepang sebelum adanya gempa bumi dan tsunami pada tanggal maret 2011. Karena adanya kebocoran pada pabrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi menyebabkan pantai ini tercemar zat radioaktif sehingga ditutup untuk umum, tetapi pada tahun 2015 lalu menunjukan pembaikan dan telah menurun.
Dua pantai ini menjadikan empat pantai yang telah dibuka kembali setelah bencana, prefektur Fukushima memiliki banyak pantai yang juga belum dibuka untuk umum hingga saat ini. Tidak hanya prefektr Fukushima yang pantainya dibuka untuk umum setelah delapan tahun, tetapi pantai Watanoha di Ishinomaki, prefektur Miyagi juga dibuka untuk umum, tetapi lokasinya pindah 700 meter ke barat dari tempat aslinya.
Source : Japan Today
0 Comments