Tradisi Budaya Jepang – Upacara minum teh memang telah menjadi tradisi terkenal dalam kehidupan masyarakat Jepang dan reputasinya juga telah sangat mendunia, meski tradisi ini sangat sederhana dan simpel namun memiliki daya pikat yang tidak bisa dijelaskan untuk orang asing maupun masyarakat Jepang sendiri. Ini mungkin karena ritual tradisi yang dilakukan hanya oleh orang-orang yang telah memiliki pengalaman selama bertahun-tahun melakukan proses pengolahan teh.
Simak Juga : Menjelang Tahun Baru, Yuk Kita Lihat Tradisi Mochi Tsuki Yang Banyak Dilakukan Oleh Masyarakat Jepang !
Namun sebuah kuil di Prefektur Nara telah berhasil menarik perhatian banyak publik dengan sebuah tradisi minum teh yang tidak biasa dan para pengunjung juga dapat berpatisipasi. Pada tanggal 15 Januari 2019 lalu, sebuah upacara minum teh yang unik itu pertama kali dilakukan, dengan diberi nama Ochamoroshiki yang berlangsung di Kuil Saidaiji di kota Nara. Upacara tersebut dihadiri hingga 40 peserta, prosesnya terlihat seperti upacara minum teh biasanya, namun sebuah cangkir yang cukup besar berisi teh hijau dan beratnya lebih dari 5kg dihadirkan membuat pemandangan yang tidak biasa dalam sebuah tradisi upacara minum teh ini.
Mungkin banyak yang berpikir bila air teh dalam cangkir besar tersebut akan dibagikan kepada cangkir masing-masing peserta yang hadir, namun prosesnya ternyata sama seperti upacara minum teh seperti biasanya, dimana para peserta akan minum langsung dari cangkir besar tersebut secara bergantian. Menurut sebuah website Saidaiji, tradisi unik ini sebenarnya pernah ada pada tahun 1239, ketika biksu Buddha Eison membuat sebuah persembahan teh untuk para dewa.
Gagasan penting dalam tradisi ini adalah 一味 和合, yang bisa diartikan bila meminum teh dengan cangkir-cangkir yang berbeda mungkin akan memberikan rasa yang berbeda, namun dengan sebuah cangkir teh raksasa dapat berbagi rasa yang sama sehingga dapat menciptakan suasana harmoni di antara para peserta. Dalam prosesnya juga terlihat bila para peserta terlihat sangat menikmati kebersamaan tersebut dan saling membantu ketika sebelahnya kesulitan untuk meminum teh dalam cangkir raksasa tersebut.
Seorang peserta yang merupakan seorang ibu rumah tangga berusia 49 tahun dari Seika di Prefektur Kyoto mengatakan bila dirinya berhasil minum teh dari cangkir raksasa tersebut karena bantuan dari peserta lain yang hadir dan mendapatkan sesuatu yang dapat dipelajari dari tradisi ini, yaitu saling membantu dan memberikan kepuasaan bersama sehingga menciptakan suasana harmoni yang damai. Meski mungkin tradisi ini terlihat cukup aneh untuk beberapa orang, tetapi tentu saja tradisi unik anda dapat memberikan pengalaman unik para wisatawan ketika di Jepang.
Source : Japan-Forward
0 Comments