Berita Travel Jepang – Jepang memang salah satu negara teraman di dunia, namun bukan berarti anda bisa lengah atau tidak waspada saat berkunjung ke negeri sakura. Di negara manapun para wisatawan bisa saja menjadi korban pencurian atau penipuan jika tidak berhati-hati atau mengikuti etika keamanan yang diberlakukan negara tersebut. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus anda ingat ketika berlibur ke Jepang.
Simak Juga : 4 Suvenir Jepang Terbaik Tahun 2019 Versi Artforia
Pencuri Payung
Payung menjadi benda yang paling sering dicuri di Jepang, salah satu faktornya adalah benda ini relatif murah di Jepang dan dapat dibeli hampir di berbagai toko peralatan dengan harga 300 hingga 500 yen, sehingga karena harganya murah dan kualitasnya juga tidak begitu berarti membuat masyarakat tidak begitu merasa bersalah untuk mengambil payung-payung yang tersedia di tempat-tempat umum ketika mereka membutuhkannya.
Alasan lain adalah sangat banyak bentuk-bentuk payung yang dijual di toko-toko memiliki bentuk yang sama, sehingga kebanyakan para pemiliknya akan kesulitan untuk menemukan payung mereka ketika ditaruh di tempat umum penyimpanan payung yang tersedia, sehingga payung tertukar adalah hal yang umum di Jepang. Toko serba ada Jepang menjadi lokasi terjadinya pencurian payung, kebanyakan para pengambil payung ini tidak memiliki motif yang jelas dan biasanya karena hal sepele seperti mendadak hujan, payung mereka rusak atau mereka mengambil payung yang salah.
Meski merupakan benda yang sepele dan murah, tetapi tentu anda tidak menginginkan hal ini terjadi ketika anda membutuhkan sebuah payung untuk berjalan-jalan di kota Jepang saat sedang hujan atau berlindung dari terik matahari bukan, sehingga usahakan untuk menaruh payung anda secara hati-hati atau terpisah dari yang lain.
Pendeta Palsu
Salah satu yang perlu juga anda waspadai ketika berjalan-jalan di perkotaan Jepang, terutama di area Shinjuku, Asakusa, Ginza atau beberapa distrik populer laennya yang banyak dikunjungi para wisatawan asing. Karena ini menjadi area favorit para pelaku pendeta palsu atau disebut “Nise-Soryo” dalam bahasa Jepang. Mereka biasanya akan berpura-pura menjadi seorang pendeta dan meminta donasi kepada para turis yang lewat.
Banyak yang beralasan donasi ini untuk membangun kuil dan terkadang ada yang memberikan benda-benda jimat palsu, cukup banyak para wisatawan asing yang terkena tipu daya ini dan memberikan uang kepada pendeta palsu tersebut, yang mereka percaya memang benar-benar bagian dari budaya Jepang.
Memang cukup sulit untuk mengetahui jika pendeta tersebut benar-benar asli atau palsu jika hanya dilihat dari penampilannya, tetapi berikut ini ada beberapa tips yang dapat membantu anda untuk mengetahui jika itu pendeta palsu atau asli.
- Pada umumnya para pendeta palsu ini akan mengenakan jubah warna abu-abu, krem atau warna lain yang tidak menonjol.
- Para pendeta asli biasanya tidak akan mondar-mandir di sekitar stasiun kereta api atau sekitarnya karena mereka memang tidak ada kepentingan disana.
- Para pendeta asli biasanya akan membawa surat izin jika mereka meminta sumbangan dan biasanya akan menunjukannya.
Tergoda Harga Murah
Pada akhir-akhir ini cukup banyak para turis asing yang menjadi korban bujukan para pekerja-pekerja toko atau jasa untuk datang dan membeli produk mereka, biasanya terjadi di area-area pusat perbelanjaan atau area entertainment yang penuh dengan layanan jasa. Para pelaku ini akan membujuk para turis dengan harga-harga murah atau diskon yang tinggi, namun setelah melakukan pembayaran hal itu kan berubah.
Mungkin beberapa dari turis menolaknya tetapi banyak diantaranya merasa tidak enak dan terpaksa menerimanya, anda harus berhati-hati dan secara tegas menolak tawaran-tawaran tersebut yang biasanya anda banyak temukan di area Shinjuku, Ikebukuro, Roppongi untuk kota Tokyo, sedangkan Namba, Shinsaibashi dan Umeda untuk kota Osaka.
Sebenarnya praktek yang disebut “Soliciting” ini adalah hal yang ilegal dalam undang-undang hukum di Jepang, saat berpergian di Jepang anda harus benar-benar bisa menahan diri dari tawaran-tawaran menarik yang tidak wajar.
Pencopetan Kadang Terjadi Di Tempat Ramai
Meski sebagai salah satu kota teraman di dunia, tidak membuat kejahatan hilang begitu saja di Jepang, pencopetan kadang bisa saja terjadi di Jepang meski tingkatnya sangatlah rendah. Hal ini biasanya terjadi pada area-area ramai dan kereta yang penuh. Berikut ini adalah tips untuk menghindari hal tersebut terjadi pada anda.
- Extra hati-hati ketika menggunakan pakaian atau aksesoris mahal.
- Bawalah tas anda dibagian depan saat berada di tempat yang penuh sehingga lebih mudah untuk anda menjaganya.
- Jangan menaruh dompet atau barang penting lainnya di saku celana bagian belakang maupun samping.
Meski Tokyo dan Osaka akan menjadi kota yang menerapkan pembayaran digital secara menyeluruh untuk tahun 2020, dalam menyambut acara Tokyo Sumer Olympic dan Expo 2025, tetapi saat ini penggunaan uang tunai masih banyak dilakukan. Sehingga para wisatawan memang harus memegang uang tunai yang cukup selama berlibur di Jepang, namun usahakan jangan membawanya berlebihan.
Itulah beberapa hal yang harus anda waspadai ketika berlibur di Jepang, semoga dapat membuat anda lebih siap untuk menelusuri indahnya budaya Jepang!.
0 Comments