Tradisi Budaya Jepang – Tahun baru memang hari yang spesial untuk semua negara, Jepang termasuk salah satu negara yang memiliki beberapa tradisi unik untuk merayakan hari pergantian tahun ini, mungkin seperti beberapa negara lainnya yang juga memiliki sebuah tradisi membuat makanan khusus ketika Tahun Baru, tradisi tahunan ini banyak dilakukan oleh banyak keluarga di Jepang menjelang Tahun Baru berlangsung. Disebut Mochitsuki (餅 つ き), yaitu sebuah proses pembuatan kue Mochi dengan cara menumbuk padi. Tradisi ini biasanya dilakukan pada akhir tahun, dari sekitar 25 hingga 28 Desember.
Mochi atau sering juga disebut kue beras ini adalah olahan kue yang terbuat dari beras yang ditumbuk hingga halus dan dapat dimakan dalam bentuk hidangan manis atau gurih. Tradisi ini telah dilakukan di Jepang sejak periode Heian (794-1185). Pada awalnya Mochi dimakan ketika Tahun Baru dengan harapan memberikan kekuatan untuk tulang dan gigi. Kata Mochi juga terdengar seperti bahasa Jepang yang berarti “Memegang” atau “Memiliki”, sehingga Mochi juga dipercaya dapat memberikan keberuntungan di tahun mendatang.
Simak Juga : Sudah Selamat Dari Bencana Malah Dikutuk, Inilah Fakta Lucu Dan Aneh Dari Negeri Sakura !
Membuat Mochi sebenarnya sangat sederhana. Jenis beras kusus yang lengket atau disebut ketan akan direndam dalam air semalaman dan kemudian dikukus ditempatkan dalam alat tradisional khusus yang disebut “Usu”, bentuknya seperti mangkuk besar yang terbuat dari kayu atau batu. Kemudian untuk menumbuk olahan Mochi digunakan “Kine” yang berat dan seperti palu. Kine cukup berat sehingga biasanya ketika sebuah keluarga membuat mochi bersama, sang ayah atau anggota keluarga pria akan melakukan pukulan, dan sang ibu atau anggota keluarga wanita biasanya bagian menggeser adonan yang diletakan pada usu (dengan tangan yang dibasahi untuk mencegah mochi lengket). Setelah proses penumbukan yang cukup lama ini selesai, para anggota keluarga akan memotong adonan besar ini menjadi potongan kecil yang biasanya para anak-anak dapat ikut membantu.
Jika adonan Mochi telah sempurna maka akan dikeluarkan dari Usu dan diletakkan di atas kain atau meja yang tertutup kertas. Meja akan dilapisi dengan mochiko, yaitu sebuah tepung beras, agar adonan Mochi dapat lebih mudah dipegang dan dibentuk.
Tidak semua Mochi yang dibuat akan dikonsumsi, tetapi sebagian biasanya disisihkan untuk sebuah persembahan. Disebut Kagami Mochi sebuah hiasan tahun baru Jepang yang berupa Mochi yang juga dipersembahkan untuk para dewa, Kagami Mochi biasanya terdiri dari dua Mochi bundar dan Mochi berukuran lebih kecil berada di atas mochi berukuran lebih besar, kemudian Kagami Mochi akan diletakan di atas nampan yang disebut Sanpo (三宝).
Kue Mochi juga dapat bertahan lama bahkan pada suhu ruangan Mochi juga tetap akan bertahan lama. Biasanya masyarakat Jepang akan mulai makan Mochi buatan keluarga mereka menjelang terbitnya matahari pertama Tahun Baru, mereka biasanya dimasak di atas api dan dibumbui dengan kecap khusus atau ditempatkan dalam hidangan sup yang disebut Zoni. Orang Jepang secara tradisional percaya bahwa semua bahan-bahan yang digunakan untuk membuat Mochi memiliki berkat dewa.
Akan tetapi, modernisasi telah membuat tradisi membuat kue Mochi menjelang Tahun Baru yang disebut Mochi-Tsuki ini melemah. Meskipun begitu masih terlihat beberapa rumah terutama di pedesaan yang melakukan pembuatan Mochi mereka sendiri, sedangkan sebagian besar penduduk kota saat ini biasanya hanya memesan Mochi dari toko-toko.
0 Comments