Berita Photography Jepang – Jepang merupakan negara yang memiliki banyak orang berbakat dalam bidang seni, terutama dalam seni fotografi. Salah satunya adalah nama Michio Hoshino yang menghiasi dunia fotografi selama karirnya pada era tahun 80an hingga 90an. Dalam karirnya Hoshino sangat dikenal dengan hasil fotonya tentang sebuah alam liar yang belum pernah dilihat oleh orang.
Simak Juga : Objek Fotografi Yang Terbaik Di Jepang
Michio Hoshino (星野 é“夫) lahir pada September 1952 dan meninggal pada 8 Agustus 1996 adalah seorang fotografer profesional. Dia berasal dari Ichikawa, Prefektur Chiba. Dianggap sebagai salah satu fotografer alam paling berbakat di masanya dan jika dibandingkan dengan Ansel Adams, Hoshino lebih mengkhususkan diri dalam memotret satwa liar, oleh karena itu dirinya sampai terbunuh oleh seekor beruang cokelat ganas di danau Kurilskoye, Rusia pada tahun 1996. Selain sangat berbakat dalam memotret Hoshino juga dikenal sebagai pribadi yang baik dan peduli akan kemanusiaan oleh karena itu dirinya sering terlibat dalam sebuah acara-acara sosial. Terdapat banyak buku-buku yang menceritakan tentang perjalanan karir dan hidup dari Michio Hoshino, seperti misalnya buku yang berjudul The Only Kayak oleh Kim Heacox, yang isinya menggambarkan perjalanan Hoshino ke Glacier Bay dan juga persahabatan pribadinya dengan Hoshino.
Sebuah tiang peringatan telah dipasang di Sitka, Alaska, pada 8 Agustus 2008 (sekaligus memperingati 12 tahun kematian Hoshino), untuk menghormati karyanya. Kerabat dan saksi dari Jepang, termasuk istrinya yang ditinggalkan, Naoko, menghadiri upacara tersebut. Tragedi tersebut tentu memberikan luka yang dalam kepada anak dan istri Hoshino namun mereka sangat bangga apa yang telah dilakukan oleh Hoshino dalam dunia fotografi.
Setelah cukup lama adanya insiden tersebut beredar sebuah foto yang menampilkan seekor beruang cokelat besar atau disebut grizzly memasuki sebuah tenda dan diklaim sebagai sebuah photo terakhir hasil jepretan Hoshino sebelum dirinya tewas diserang beruang tersebut, namun setelah diteliti oleh sejumlah ahli pakar fotografi dan juga teknologi menyatakan bila foto tersebut adalah editan atau palsu, terlihat cukup jelas bila foto tersebut merupakan gabungan antara kedua foto yang berbeda dan memang faktanya kejadian tragis yang menimpa Hoshino saat itu tidak terdapat bukti-bukti fotografi.
0 Comments