Cerita Hantu Jepang – Hantu atau siluman merupakan dua sosok yang sering hadir dalam cerita legenda atau mitos Jepang, kepercayaan masyarakat Jepang terhadap unsur-unsur gaib dan kisah-kisah legenda membuat hantu dan siluman adalah sosok yang sangat dipercaya kehadirannya sejak dahulu. Sangat banyak kisah Jepang yang menampilkan hantu yang datang dari dunia roh, dalam kepercayaan Jepang sama seperti kebanyakan negara di asia lainnya yaitu hantu muncul ketika seseorang meninggal dan rohnya tidak dapat melanjutkan ke akhirat, entah karena upacara pemakaman yang tidak selesai atau orang tersebut meninggal secara tidak wajar.
Roh yang berhasil diyakini bergabung dengan leluhurnya di akhirnya untuk mengawasi keluarga mereka yang masih hidup di dunia. Roh-roh ini diyakini akan kembali setiap setahun sekali ke dunia orang hidup, oleh karena itu di Jepang terdapat sebuah festival yang menyambut kedatangan para roh yang di sebut festival Obon, ketika penghormatan hidup leluhur mereka dan bersyukur kepada mereka yang mengawasi mereka. Liburan ini, yang disebut お 盆 (お ぼ ん) dirayakan pada bulan Agustus.
Simak Juga : Legenda Ular Misterius Yang Disebut Tsuchinoko
Cerita hantu di Jepang telah berjalan selama berabad-abad, ceritanya bermacam-macam dan sosoknya berbeda-beda. Ada beberapa istilah yang digunakan oleh masyarakat Jepang untuk kehadiran hantu, sama seperti di Barat dimana sosok misterius ini dibagi menjadi beberapa yaitu hantu, setan, dan bayangan. Berikut beberapa istilah hantu dalam kepercayaan masyarakat Jepang.
Yokai (よ う か い) – Istilah luas untuk makhluk gaib, 妖怪 termasuk hantu, biasanya yang memiliki kekuatan supernatural spiritual seperti berubah bentuk. Istilah lain untuk 妖怪 adalah 物 の 怪 (も の の け) yang merupakan bagian dari judul film terkenal yaitu Studio Ghibli, “も の の け 姫” atau “Princess Mononoke.”
Obake (お ば け) – Secara harfiah dapat diartikan “hal yang berubah,” dan itu adalah jenis perubahan bentuk 妖怪, bentuk-bentuk dari kategori ini seperti siluman.
Yurei (ゆ う れ い) – Roh yang belum diizinkan pergi ke akhirat. Istilah lain yang digunakan adalah 亡 霊 (ぼ う れ い) yang merupakan roh yang hancur. Roh-roh ini menghantui dunia fisik dalam keadaan api penyucian, dan biasanya menghantui atau mencoba menyelesaikan konflik selama masa hidupnya. Ucapan umum dari 幽 霊 adalah 「恨 め し や ~! (う ら め し や ~!)」 yang berarti bahwa roh tersebut bermaksud untuk membalas dendam!.
Masyarakat Jepang memiliki cara tersendiri dalam melindungi diri dari roh-roh jahat, terutama dalam kepercayaan agama Shinto.
Osatsu (お ふ だ) – Sebuah tulisan Shinto dalam kertas yang berisi nama dewa (神/かみ). Catatan jimat お札 ini telah diberkati oleh kuil Shinto dan ditempatkan di rumah untuk perlindungan dari hantu, seperti bagaimana salib digunakan dalam kepercayaan masyarakat di Barat. Anda mungkin akan sering melihat sebuah kertas bertuliskan お札 ditempatkan di kamar atau gedung di Jepang.
0 Comments