DIY&Craft – Chigiri-e (㡠㎠り çµµ) adalah bentuk seni Jepang dimana teknik utama menggunakan kertas berwarna washi yang di robek untuk membuat sebuah gambar, dan mungkin hasilnya akan menyerupai lukisan warna air. Teknik ini berasal dari periode Heian sejarah Jepang ketika itu sering digunakan bersamaan dengan kaligrafi. Kertas buatan tangan sangat penting untuk pembuatan gambar chigiri-e.
Dalam sejarah periode Heian Jepang, kerajinan chigiri-e digunakan bersamaan dengan kaligrafi. Puisi ditulis pada latar belakang kertas berwarna polos atau dihiasi, bentuknya mirip dengan isi dari gulungan Genji. Pada kertas kaligrafi abad ke 11 biasanya berwarna putih atau biru muda sehingga bisa diwarnai atau ditambahkan beberapa hiasan pendukung.
Simak Juga : Cotton Time Majalah DIY Craft Jepang Yang Populer
Chigiri-e saat ini telah menjadi bentuk seni yang populer. Dari konsep kerajinan ini seseorang bisa membuat sebuah gambar realistis atau gambar abstrak. Penggunaannya di Jepang sering bersifat dekoratif, dengan menggunakan bunga dan landscape sebagai bahan utama. Kertas yang digunakan mungkin telah memiliki warna, namun banyak seniman mewarnai kertas itu sendiri, menggunakan pewarna makanan, tinta berwarna atau pigmen bubuk. Kertas yang paling sering digunakan adalah Tengujoshi sebuah kertas buatan tangan, memiliki serat yang panjang dan sangat ringan (ketebalan 0,03 milimeter).
Kerajinan pembuatan kertas hampir lenyap sampai, pada awal 1900-an, sampai akhirnya seorang perajin menciptakan Tengujoshi, salah satu kertas terkuat dan terbaik yang sampai saat ini masih diproduksi. Pembuat membutuhkan waktu 3 tahun untuk dapat menciptakan kertas tersebut. Kegunaan kertas ini cukup banyak selain untuk kerajinan juga digunakan untuk memperbaiki dan memulihkan lukisan dan karya seni lainnya. Kertas dapat dibuat dalam berbagai warna, atau juga tidak memiliki warna. Meski bobotnya sangat ringan, serat panjangnya memastikan kekuatannya.
One Comment