artforia.com

Seni Budaya Jepang – Bumi Sakura memang terkenal dengan 4 musimnya atau yang biasa disebut dengan nihon no kisetsu yaitu :  haru (musim semi), natsu (musim panas), aki (musim gugur) dan fuyu (musim dingin). Tiap musim di negeri Samurai itu memiliki ciri khas dan perayaan yang berbeda-beda. Sekitar awal Juni hingga pertengahan Juli, datanglah musim hujan yang menyirami hampir seluruh wilayah Jepang, yang dikenal dengan sebutan 梅雨 (tsuyu).

Baca Juga : Sejarah Adanya Museum Bir Di Sapporo Prefektur Hokkaido

Wilayah utara Jepang seperti Hokkaido memang tidak mengalami tsuyu, dan wilayah selatan Jepang seperti Okinawa mengalami tsuyu lebih awal dibanding daerah Kanto (Tokyo dan sekitarnya). Tsuyu ini diakibatkan oleh tumbukan massa udara antara udara dingin dari utara dan udara hangat dari selatan.

Ketika memasuki bulan Agustus, front udara hangat dari selatan semakin menguat dan akhirnya berhasil menekan mundur front udara dingin sehingga datanglah musim panas di Jepang yang lembab dan gerah. Dengan demikian, tsuyu adalah indikasi perubahan dari musim semi menjadi musim panas.

artforia.com

Tsuyu di Jepang, tidak sama dengan musim hujan di negara tropis seperti Indonesia. Bedanya tsuyu hanya berupa gerimis atau hujan rintik-rintik, namun dapat berlangsung selama berjam-jam bahkan hingga seharian.

Sehingga mau tak mau harus selalu menenteng payung setiap hari kemana pun pergi saat tsuyu datang. Yang identik dengan hadirnya musim tsuyu adalah bermekarannya bunga Hydrangea atau yang biasa disebut “ajisai” dalam bahasa Jepang.

artforia.com

Bunga Hydrangea merupakan tanaman perdu yang bisa hidup di tanah pekarangan atau di dekat pagar rumah. Ada banyak jenis dari si bunga cantik ini, akan tetapi yang paling populer adalah species Hydrangea macrophylla.

Uniknya warna bunga Hydrangea ini bisa berubah antara biru ungu dan pink merah atau krim pucat tergantung tingkat pH atau derajat keasaman tanah. Tanah yang agak asam akan membuat bunga berwarna biru, sedangkan tanah yang agak basa menghasilkan warna pink atau ungu, dan tanah yang bersifat netral akan menghasilkan bunga berwarna krim pucat.

 Tulis Artikel

Like it? Share with your friends!

Aziz Hakim S

Awalnya tidak mengenal tentang Jepang, karena kebudayaan yang unik, saya jadi mencintainya.

One Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.