Tradisi Budaya Jepang – Bila anda berkunjung ke Jepang pada sekitar akhir bulan January maka anda akan menemukan sebuah festival yang menarik yaitu fesitaval Yamayaki yang akan diadakan pada daerah Nara tepatnya pada gunung Wakakusayama, Festival ini tidak seperti festival biasanya dimana sebuah tarian atau nyanyian dilakukan tetapi didalam festival ini adalah sebuah festival membakar gunung, anda pasti tidak akan percaya namun memang seperti itulah yang dilakukan dalam festival ini yang memang telah dilakukan sejak dahulu dengan bermaksud untuk mengusir hewan-hewan liar terutama hewan buas yang mendekat ke kawasan penduduk.

Simak Juga : Bambu Keberuntungan Fukusasa Dalam Festival Ebisu

artforia.comSeperti yang kita telah ketahui pada festival budaya Jepang yang memang menyukai hal-hal yang pembakaran. Asal-usul festival semacam itu sangat bermacam-macam. Sebenarnya festival ini bukan hanya dilakukan pada gunung Wakakusa saja tetapi juga dilakukan hampir di seluruh gunung Jepang, namun festival yang terbesar adalah digunung Wakakusa di Nara lebih tepatnya gunung ini terletak di ujung timur Taman Nara. Sebelum dimulai acara pembakarang gunung akan didahului oleh pertunjukan kembang api. Festival ini biasa berlangsung setiap tahun pada hari Sabtu ke-4 Januari, namun mungkin akan tertunda sampai hari berikutnya jika terjadi cuaca buruk.

Kuil Todaiji, Kuil Kofukuji dan Kuil Kasuga semuanya dilibatkan dalam upacara festival. Wakakusa Yamayaki telah berlangsung selama ratusan tahun. Selain teori asal usul budaya ini dilakukan sejak dahulu selain untuk mengusir babi hutan dikatakan juga karena sebuah konflik wilayah pada kuil besar di Nara. Festival ini secara resmi dimulai pada siang hari, setelah melewati beberapa acara kecil terlebih dahulu di sekitar dasar Wakakusayama. Acara kecil yang paling menarik adalah kompetisi melempar kerupuk nasi raksasa atau disebutnya Sembei yang berlangsung dari pukul 12:30 sampai 15:00. Wisatawan akan mengenali sembei sebagai versi raksasa dari kerupuk nasi yang biasa dijual disekitar taman Nara sebagai makanan untuk rusa liar.

artforia.comartforia.comSesaat sebelum pukul 17:00 anda akan melihat sebuah prosesi dimana orang-orang yang terlibat dalam menyalakan gunung yang terbakar berangkat dari daerah Tobino Kasuga Taisha ke arah gunung, berhenti di Kuil Mizuya di sepanjang jalan untuk menyalakan obor. Pada sekitar pukul 17.30 arak-arakan akan tiba di dasar Wakakusayama dimana beberapa ratus penonton telah berkumpul, dan api unggun besar menyala sebagian di atas lereng gunung.

Pukul 18.15, sebuah pertunjukan kembang api dimulai sekitar 15 menit. Setelah itu bersiaplah untuk acara utamanya dimana api dari api unggun digunakan untuk membakar rumput di lereng gunung, dan api secara bertahap menyebar ke seluruh gunung. Biasanya memakan waktu 30 menit sampai satu jam agar seluruh area terbakar, tergantung kondisi rumput setiap tahunnya. Saat rumput kering maka seluruh gunung akan terbakar dengan waktu yang relatif cepat, sementara kondisi basah hanya bisa mengakibatkan pembakaran rumput yang agak lambat dan hanya sebagian.

artforia.comartforia.comKarena ketinggian Wakakusayama di atas taman Nara, kembang api dapat terlihat dari seluruh sudut kota. Selain pemandangan dari dasar gunung, ada beberapa titik pandang bagus lainnya di seluruh Taman Nara dan kota. Pemandangan juga bisa dinikmati dari tempat lebih jauh, misalnya dari bekas area Istana Heijo.

Beberapa cara akses kedalam festival ini.

Wakakusayama bisa didatangi dengan berjalan kaki dari kuil Todaji dan Kasuga Taisha selama 10-15 menit. Gunung ini juga bisa dicapai dengan berjalan kaki dari Stasiun Kintetsu Nara sekitar 35 menit atau dari Stasiun JR Nara sekitar 50 menit. Bus berjalan dari kedua stasiun sejauh Kasuga Taisha (210 yen).

Rekomendasi Hotel

Asukaso
Hotel Fujita Nara
Nara Hotel

 Tulis Artikel

Like it? Share with your friends!

Kira Nakayama 秋本健太
Currently working at Artforia.

One Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.