Cerita Hantu Jepang – Terletak 1.100 meter di atas permukaan laut, sebuah area alam yang tak tersentuh oleh manusia dikelilingi oleh hutan tua yang lebat yang juga memiliki rute untuk menuju Bendungan Kuzuryu. Area ini memiliki sebuah kolam alam yang cukup dalam dengan airnya yang berwarna hijau kehitaman, karena airnya yang cukup banyak para penduduk desa sekitar juga menyakini bila terdapat seekor naga yang melindungi tempat tersebut. Hal ini tentunya diperkuat dengan adanya bangunan kuil yang dibangun didekat kolam tersebut untuk menghormati kehadiran sang naga, cerita mitos ini telah berlangsung sejak lama di Jepang.
Simak Juga : Danau Belut Berhantu Hamana Prefektur Shizuoka
Dimulai pada tahun 817, daerah tersebut mengalami kekeringan yang parah sehingga menyebabkan kekurangan bahan pangan untuk musim dingin, tentunya kondisi ini sangat mengancam kehidupan penduduk desa setempat. Suatu hari, seorang penduduk desa mengikuti sebuah jejak sampai akhirnya menemukan seekor ular kecil di antara rumput. Orang tersebut berkata “Jika Anda mengirimkan hujan, saya akan menawarkan putri saya yang berharga kepada Anda,” janjinya. Malam itu, ular tersebut memberikan jawaban melalui mimpinya “Saya telah memberi tahu naga sesuai dengan janjimu, jangan lupa dengan kesepakatan anda”.
Keesokan harinya tidak lama langit mendung dan hujan lebat turun ke desa. Hasil panen berhasil diselamatkan, dan penduduk desa akan bertahan satu tahun lagi. Setelah beberapa hari berselang, ular tersebut mendatangi rumah penduduk desa tersebut dalam wujud anak muda untuk membawa anak perempuannya. Penduduk desa tersebut memiliki tiga anak perempuan dan menjelaskan keadaan kehadiran pemuda tersebut. Putri kedua tertua yang dikenal karena kebaikannya itu setuju untuk pergi bersama sang pria ular tersebut. “Saya bersyukur desa telah diselamatkan, jadi saya akan pergi bersamamu.”
Si ular, yang terkejut dengan kesediaannya, bertanya, “Adakah yang ingin anda bawa?”, setelah berpikir matang, anak perempuan itu berkata, “Saya sedang menenun kain saat anda tiba, dan saya ingin memakainya sebagai pakaian pernikahan saya.” Dengan mengenakan kain sederhana, anak perempuan tersebut menuju ke kolam utara dengan ular yang menyamar sebagai seorang pemuda.
Beberapa hari kemudian, para penduduk desa lainnya menjadi curiga dengan menghilangnya salah satu putri dari keluarga tersebut, akhirnya sang ayah memutuskan untuk mengunjunginya.
Begitu sampai di kolam, dia memanggil, “Putri yang terkasih, tolong tunjukan dirimu pada ayahmu sekali lagi.” tidak lama permukaan air kolam tersebut bergelombang dan setelah itu muncul seekor naga besar dari permukaan kolam sambil berkata “Ayah, saya adalah putri Anda, tapi saya tidak dapat lagi muncul dalam bentuk manusia,” naga itu berkata sebelum kembali menghilang kedalam kolam. Setelah kejadian tersebut penduduk desa membangun sebuah kuil di samping kolam tersebut sebagai pengabdian kepada putrinya dan menamai kolam tersebut dengan nama putrinya yaitu ‘Yashagaike’. Sampai saat ini lokasi kolam ini juga diperbolehkan untuk para wisatawan.
One Comment