Berita Fashion Jepang – “Street Fashion” adalah sebuah pemikiran gaya fashion yang mengambil dari berbagai informasi sekitar seperti dari musik, olah raga, fashion, dan sejenisnya, mengekspresikan diri mereka melalui pakaian mereka. Lembaga riset fashion and culture “ACROSS” berdiri di jalan Shibuya, Harajuku, Shinjuku pada tanggal 9 Agustus 1980.
Sejak itu, setiap hari Sabtu pertama pada setiap bulannya lembaga tersebut mengamati pada setiap kota yang berhubungan dengan fashion, lembaga ACROSS akan mewawancara dengan seksama para masyarakat sekitar mengenai fashion karena konsepnya adalah “street fashion marketing”, hal ini didasarkan pada sebuah pendekatan yang disebut “cultural studies” dari latar belakang akademi. Dan, lembaga ACROSS menamakan metode pengamatan tersebut dengan nama “Teiten Kansoku (Fixed point observation)”.
Simak Juga : 5 Desainer Terkenal Asal Jepang Yang Anda Harus Ketahui Di Fashion Jepang
Tahun 1970an adalah pertama kalinya untuk para remaja Jepang merasakan rasa solidaritas sebuah komunitas dalam kehidupan sosial, kala itu para remaja memang bersatu untuk membuat sebuah perubahan. Fenomena ini memang sebagai langkah awal masuknya budaya street fashion di jepang, setelah itu tahun-tahun berikutnya semakin banyak para anak muda Jepang yang meninggalkan kebiasaan serta fashion generasi sebelumnya dan mengambil sikap konfrontatif yang memikirkan sebuah gaya baru. Pada sekitar awal tahun 1980an dengan semakin banyaknya para konsumen dunia fashion membuat banyaknya masyarakat Jepang yang menyatakan nyutora (tradisional baru), JJ dan POPEYE menjadi salah satu kehadiran media dalam dunia fashion di Jepang gaya-gaya hidup mahasiswa universitas Amerika menjadi salah satu model yang populer pada kala itu.
Pada pertengahan tahun 1980 majalah POPEYE dan majalah lainnya memang sering sekali menampilkan fashion-fashion barat serta cara hidup orang luar sehingga membuat perubahan pada anak muda Jepang semakin menonjol, dengan trend pertama yang populer yaitu DC boom yang memiliki arti kepanjangan adalah Designer Character serta trend DC ini menjadi salah satu trend original yang terlahir di Jepang tanpa imitasi dari gaya-gaya orang luar, pemimpin dari tren ini adalah generasi shinjinrui berikutnya, yang berusaha melepaskan diri dari generasi trad (generasi baby boomer) yang menciptakannya pada tahun 1970an. Kedua generasi ini mahir mengembangkan berbagai macam fashion sampai akhirnya terlahir kultur-kultur baru seperti bodikon (body conscious), gaya casual Italia, dan gaya Hip hop yang mulai disukai oleh para remaja Jepang setelah itu.
Dimulai pada tahun 1980 dimana sebuah gaya Yokohama Trad Style terlahir dengan tampilan casual dan biasanya terlihat pada remaja-remaja di sekitar Yokohama, lalu pada tahun berikutnya yaitu 1981 mulai muncul gaya Japanese Preppy atau Joshi Daisei (wanita universitas) gaya dimana terlihat seperti pakaian-pakaian seragam formal dalam sebuah universitas, selanjutnya tahun 1982 yang mulai terlahir gaya Crow Tribe atau disebut Karasu Zoku yang tampil dengan gaya serba hitam dari atas hingga sepatu, gaya ini sempat sangat populer pada beberapa majalah fashion di Jepang. bergerak menuju tahun 1983 yang terlihat 3 perubahan dalam dunia fashion yaitu adanya gaya Shibuya Koen Dori yang tampil dengan pakaian casual kerja lalu gaya New Wave yang berkonsep seperti Punk dan kental dengan unsur musik serta semakin populernya gaya Joshi Daisei pada tahun ini.
Pada era tahun 1984 dan 1985 terlahir gaya Olive Girl yang tampil dengan pakian seperti anak-anak yaitu dengan kerah kembang yang besar, pita besar dengan warna cerah dan rok serta jaket yang tebal dengan warna cerah, lalu untuk tahun 1985 hadir gaya Kawai Pinkhouse yang tentunya menjadi titik awal gaya kawai di Jepang, pada 1985 juga terlahir gaya Character Fashion atau disebut Chekkers dimana gaya ini mengikuti gaya dari artis atau penyanyi idola mereka yang sempat sangat populer pada kalangan remaja pria. Pada tahun 1986 terlihat gaya Teen in Black dimana pada gaya ini terlihat para remaja Jepang lebih dewasa dengan atasan hitam dan dipadukan dengan celana jeans, pada 1987 mulai populer gaya menggunakan pakaian one piece atau terusan dikalangan para wanita kantoran dan kemudian terakhir pada 1989 mulai populernya gaya sport dimana para remaja mulai menggunakan pakian-pakaian dengan brand-brand sports seperti Adidas, Nike dan lainnya.
0 Comments