Artforia – Bagi para netizen yang menghadiri acara Jiyuu Matsuri 2018 yang diadakan oleh Universitas Negeri Jakarta pastinya mengetahui bagaimana serunya festival Jepang-Indonesia tersebut berlangsung, festival yang terselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Jepang ini telah berlangsung selama 2 hari pada tanggal 3 dan 4 November 2018 kemarin, dengan mengusung tema “The Art of Harajuku” acara ini berhasil memikat hati para pengunjung dengan nuansa ala Takeshita Street yang penuh dengan warna. Seperti pada acara-acara tahun sebelumnya, “The Art of Harajuku” kali ini juga dipenuhi oleh ribuan pengunjung yang ikut serta memeriahkan acara yang diselenggarakan di Kampus A, Universitas Negeri Jakarta.
Meski dengan tema Harajuku tetapi Jiyuu Matsuri berbeda dengan festival lain, karena dalam festival ini tak hanya menonjolkan kebudayaan Jepang, tapi juga kebudayaan Indonesia. Seperti kedua maskot Jiyuu Matsuri, Jiyuu-chan yang mewakilkan Jepang, dan Kang Matsuri yang mewakilkan Indonesia. Tak hanya itu, tetapi dalam beberapa pertunjukan di panggung acara juga menampilkan budaya Jepang dan budaya Indonesia.
Selama acara berlangsung suasana dimeriahkan oleh berbagai elemen seperti perlombaan, bazar, workshop, dan rumah hantu yang selalu membuat penasaran para pengunjung untuk mencobanya. Dalam sesi seminar, pihak Jiyuu Matsuri “The Art of Harajuku” bekerja sama dengan CIAYO Comics, yang merupakan sebuah web komik asli buatan Indonesia dan juga bersama para pembicara, Ditta Amelia, Fahmi Hamka, dan Dike Akbar, para pengunjung dapat berdiskusi dan belajar lebih dalam mengenai pembuatan web komik. Selain itu, terdapat workshop Fuw-Fuwa Pancake dan workshop Natural Make Up bersama Sariayu.
Beberapa Cosplay Dalam Jiyuu Matsuri 2018
Lomba-lomba yang disediakan dalam Jiyuu Matsuri “The Art of Harajuku” juga terlihat banyak diikuti oleh para pengunjung, lomba-lomba tersebut diantaranya adalah lomba rodoku, lomba cerdas cermat, lomba pidato, lomba mading, lomba kana-kanji, dan lomba shiritori yang diperuntukan bagi para pelajar SMA, juga terdapat lomba untuk umum, yaitu lomba seiyuu, lomba doujinshi, lomba desain karakter, lomba cosplay walk, dan lomba cosplay photography. Pula terdapat lomba makan bagi para pengunjung yang datang.
Panggung acara juga dimeriahkan oleh para pengisi acara yang asik dan keren, panggung utama Jiyuu Matsuri “The Art of Harajuku” menampilkan beberapa pertunjukan tradisional Jepang dan Indonesia. Untuk sesi rumah hantu atau Obake Yashiki yang disediakan dalam Jiyuu Matsuri “The Art of Harajuku” bertemakan Aokihagara, yaitu salah satu hutan yang menyeramkan di Jepang. Rumah hantu ini diperuntukan bagi para pengunjung yang mempunyai nyali besar.
Simak Juga : Festival Budaya Jepang Di Semarang ! Orenji “Yuujou No Tabi” 2018 Akan Segera Berlangsung !
Walaupun hujan turun pada hari pertama Jiyuu Matsuri “The Art of Harajuku” berlangsung, namun tidak menurunkan jumlah pengunjung yang datang dan para pengunjung terlihat tetap antusias untuk menikmati setiap sesi acara yang berlangsung seperti odori, yosakoi, taiko, dan lainya. Di hari kedua, kemeriahan tetap berlanjut dan didukung oleh cuaca yang cerah, sehingga membuat semakin ramainya pengunjung yang datang.
Jiyuu Matsuri “The Art of Harajuku” kali ini mengundang Ministry of Idol yang disambut para pengunjung dengan sorakan meriahnya bersamaan dengan light stick berwarna-warni guna memeriahkan suasana. Semakin malam hari, kemeriahan acara pun semakin memanas saat RedShift mulai menaiki panggung. Seiring berlangsungnya penampilan RedShift para pengunjung mulai menyalakan flash gawai mereka masing-masing dan kemeriahan acara pun diakhiri dengan keindahan kembang api pada malam itu.
Source Foto : HUMASUNJ
0 Comments