Tradisi Budaya Jepang – Jika anda bertanya mengenai kondisi Tokyo kepada masyarakat Jepang yang tinggal di luar Tokyo pasti mereka sebagian besar akan menjelaskan bila Tokyo merupakan kota yang dingin dan kejam. Mengapa dikatakan seperti tentu memiliki berbagai alasan, Tokyo adalah kota besar yang memiliki reputasi tinggi di Jepang. Namun tidak hanya reputasi positif saja yang dimiliki sejumlah reputasi negatif juga terjadi, di mata orang Jepang terutama para penduduk luar Tokyo mereka menganggap masyarakat kota Tokyo tidaklah ramah.
Simak Juga : Alasan Yang Membuat Jepang Menjadi Negeri Yang Unik
Hal ini mungkin anda dapat buktikan dengan mudah dengan melihat kondisi isi kereta di kota Tokyo, para penumpang disini jika anda perhatikan sebagian besar akan terfokus dengan gadget mereka atau juga tertidur, seolah-olah mereka tidak peduli dengan keadaan sekitar. Jutaan masyarkaat Jepang di Tokyo sebagian besar tidak akan menunjukan sifat asli mereka di hadapan publik, sebuah privasi menjadi poin penting dalam interaksi masyarakat di Tokyo dan para pengunjung asing yang akan bertempat tinggal di Tokyo akan membutuhkan waktu lama untuk membiasakan diri dengan kondisi seperti ini.
Jika Anda memasukkan Tokyo, Chiba, Yokohama, dan Saitama sebagai bagian dari wilayah Tokyo, maka penduduknya lebih dari 25 juta. Namun banyak penduduk di kota metropolitan ini adalah pendatang atau tidak lahir di Tokyo. Orang-orang datang ke Tokyo dari seluruh Jepang untuk bekerja dan mendapatkan kehidupan yang lebih sukses. Secara tradisional, sejak dahulu masyarakat Jepang sebenarnya lebih memilih untuk tinggal di komunitas pertanian kecil dan desa-desa nelayan dan memiliki ikatan komunitas kuat. Di Tokyo, tradisi ini seperti menghilang dan digantikan oleh teman kerja dan ikatan perusahaan.
Orang-orang Tokyo pulang-pergi dengan kereta api. Mereka tinggal dan bekerja di lingkungan perkotaan yang padat. Kehidupan mereka dikelilingi oleh kerumunan besar orang setiap harinya, sehingga menyebabkan sebuah privasi menjadi hal yang sangat penting bagi masyarakat kota Tokyo.
One Comment