Cerita Hantu Jepang – Honkadori (本 覚 寺), yang juga dikenal sebagai ‘Kuil Penipuan’, adalah sebuah lembaga keagamaan di Prefektur Ibaraki yang dulunya terkenal karena sebuah kasus penipuan yang luar biasa yang korbannya adalah para pengikutnya. Setelah ditinggalkan, bangunan ini mendapatkan reputasi sebagai ‘Bra Temple’, dimana ratusan pakaian dalam wanita berserakan di langit-langit dan dinding kamar-kamar yang sudah tua. Mungkin sepintas memang terliha lucu, namun adanya pakaian dalam ini mengawali sebuah kisah yang kelam untuk kuil ini.
Simak Juga : Kisah Seram Dibalik Ramainya Lokasi Wisata Padang Pasir Tottori
Kuil ini pertama kali digunakan untuk sebuah agama kembar yang diadopsi dari sektor di Kyoto pada tahun 1987, namun pendiri kuil ini (seorang pengusaha yang berasal dari Nagoya) memiliki minat yang lebih besar dalam hal keuntungan finansial daripada spiritual. Meskipun kuil itu menerima banyak donasi dari jumlah anggota yang cukup besar di seluruh wilayah Jepang, kuil ini juga mengenakan biaya untuk pengobatan spritual sebesar 3.000 yen. Tentunya layanan ini dibuka untuk siapa saja yang ingin mendapatkan pengobatan secara spritual yang disebabkan oleh hal-hal aneh atau dianggap sebagai gangguan dalam 霊 気 (れ い き / reiki / kombinasi pikiran, tubuh, dan roh).
Sebagai bagian dari upacara penyembuhan, seorang pendeta agung dari kuil akan mengunjungi pengunjung dan menganalisis alasan-alasan masalah kesehatan. Setelah menganalisis, pendeta tersebut akan menjelaskan metode pengobatan yang diperlukan atau bisa juga sebuah ritual yang lebih menyeluruh serta biayanya lebih mahal, sekitar 10.000.000yen. Jika pengunjung menolak maka pendeta tersebut akan memberhentikan ritualnya tersebut. Sejak praktek yang dilakukan ini memang kuil ini mulai menuai kontroversi mengenai harga dan kasiat yang tidak kunjung terlihat.
Ketika prakteknya telah sangat meluas, kuil tersebut akhirnya mulai mendapatkan banyak protes dari sejumlah pengunjung yang menuntut pengembalian uang karena merasa ditipu, sampai akhirnya pada tahun 1999 kasus-kasus kontroversi tersebut diselidiki oleh pemerintah dan akhirnya diketahui bila layanan spritual yang dijalankan oleh kuil tersebut tidaklah benar dan hanya sebuah penipuan, akhirnya pihak pemerintah menangkap dan memenjarakan para pemimpin organisasi keagamaan yang ada di kuil tersebut dengan hukuman 3-6 tahun kurungan. Akhirnya sejak saat itu pemerintah mulai memperketat soal sebuah praktek keagamaan, kemudian pengadilan distrik Wakayama juga mengeluarkan sebuah perintah untuk pembubaran kepada sebuah kelompok agama yang tidak sah dan dianggap sesat, sebelumnya juga terjadi kasus karena sebuah sekte agama yang sesat dipimpin oleh Aum Shinrikyo melakukan penyerangan dengan sebuah zat kimia di salah satu stasiun kereta Toko pada tahun 1995.
Meskipun telah adanya perintah pembubaran, namun saat itu para pengikutnya masih banyak yang setia dan terus menyumbangkan sebuah dana dengan minimum 500yen per bulan. Setelah bertahun-tahun berikutnya kuil tua yang sudah tidak terawat ini dipenuhi oleh sejumlah pakaian dalam khususnya sebuah bra wanita yang digantung disekitar ruangan, memang masih belum jelas siapa yang melakukannya namun diyakini merupakan ulah sebuah kelompok diantara tahun 2010 hingga 2016, maksud dari pemasangan pakaian dalam ini pada sekitar kuil juga tidak cukup jelas tapi dipercaya sebagai sebuah kutukan atau hinaan karena kuil ini merupakan kuil penipuan. Semenjak saat itu juga kuil ini telah menjadi gedung tak terurus yang memiliki banyak aktivitas spritual.
One Comment