Seni Budaya Jepang – Banyaknya budaya dan juga karya seni yang dimiliki oleh negara Jepang sehingga tidak ada habisnya membicarakannya kini ada Kaguyabina yang merupakan sebuah karya seni tradisional negeri sakura yang berbentuk seperti boneka anak perempuan didalam bambu yang menjadi lambang kesejahteraan sejak jaman dahulu, Sebelum memasuki bulan Maret, biasanya di Jepang melakukan persiapan pembuatan boneka putri yang disebut dengan hinaningyo.
BACA JUGA : TRADISI UCHIMIZU DI JEPANG
Kali ini di Kamigori Perfektur Hyogo, mousoutiku (bambu hijau hutan tropis Asia) adalah sebuah bambu besar berwarna hijau yang dipotong miring berisi hinaningyo, disebut Kaguyabina mulai dijual.
“Kami menyiapkan kurang lebih 1500 produk Kaguyabina untuk peringatan hinaningyo tersebut,”kata pemilik toko kerajinan tangan di Motomachi, Matsui Crafts Co. Ltd. Koji Matsui (79 tahun). Hina Matsuri merupakan festival mendoakan anak perempuan di Jepang yang diadakan setiap minggu pertama bulan Maret. Anak perempuan didoakan agar bisa tumbuh dengan baik. Keluarga yang memiliki anak perempuan akan memajang satu set boneka (laki-laki dan perempuan) yang disebut dengan hinaningyo. Yang merupakan lambang kesejahteraan bagi anak-anak (putri).
Asalnya pembuatan boneka Kaguyabina ini berasal dari sebuah cerita dimana ada seorang petani yang pergi ke hutan melihat sebatang bambu yang bersinar lalu petani itu berniat mengambilnya setelah memotong dengan pedang katana yang dimilikinya secara menyamping setelah bambu tersebut terbuka terlihat ada seorang putri dewa kecil bersinar terang didalam bambu tersebut, petani itu pun merawat dan menjaganya dengan baik dan menjadi kaya raya karena Kaguyabina tersebut, Cerita ini lah yang menjadi ide dasar pembuatan Kaguyabina. Kaguyabina memiliki tinggi 20cm, dan berdiameter 12cm, berisi boneka laki-laki dan perempuan, keduanya menggunakan kimono gemerlap serta bunga di depannya.
Akhirnya produk boneka ini semakin terkenal dari generasi ke generasi karena memang pemerintah Jepang yang juga sangat giat melestarikan budaya dan juga kesenian lokalnya, peraturannya adalah setiap keluarga yang memiliki anak perempuan boleh memajang dekorasi ini. “Sampai dengan 3 April mendatang, semoga 1500 produk itu mencukupi jumlahnya, karena akhir-akhir ini semakin menarik sebagai dekorasi Jepang yang menarik,” tambah Matsui. Untuk Kaguyabina dijual dengan harga 5.700 yen per buah termasuk biaya pengiriman dalam negeri.
0 Comments