Berita Musik Jepang – Artis J-Pop Kalen Anzai telah merilis single baru yang berjudul “Genjitsu Camera”. Lagu yang diproduksi bersama Charlie XCX ini mengandung esensi dari tren terkini seperti Vaporwave dan City Pop, namun dikemas menjadi musik NEWTRO yang terdengar segar. Lirik yang ditulis oleh Kalen sendiri, didasarkan pada tema “Genjitsu Camera” sebuah retronim baru.
Simak Juga : Grup Dance dan Vokal Jepang BALLISTIK BOYZ Menargetkan Dominasi Global Dengan Merilis Single dan MV Baru ‘All Around The World
Retronim mengacu pada fenomena di mana, misalnya, bagaimana kata “telepon rumah” yang sebelumnya hanya disebut “telepon” diciptakan setelah penemuan “ponsel”. Sebuah istilah yang dibuat dari munculnya sesuatu yang lain yang termasuk dalam kategori yang sama, untuk membedakannya.
“Genjitsu Camera” adalah kamera tanpa pemrosesan, dan merupakan retronim yang dibuat dengan munculnya kamera digital dengan filter dan efek bawaan. Yang ingin disuarakan Kalen Anzai dalam lagu ini adalah perasaannya terhadap apa yang ada di baliknya… Sebuah fenomena dimana bagi mereka yang berusaha untuk hidup di dunia media sosial untuk menjadi apa yang mereka pikirkan, gambar yang diproses menjadi kenyataan dari mereka diri alternatif.
“Di mana saya di mata kehidupan palsu ini” adalah lirik yang memiliki impact dari lagu tersebut.
“Genjitsu Camera” mungkin tidak lagi berarti kamera yang menangkap realitas yang tidak diproses, tetapi telah melalui siklus menjadi retronim yang menggambarkan perasaan tidak dapat melepaskan diri dari realitas yang berubah, diri yang berubah, terutama untuk gen-z saat ini yang hidup di ambang batas realitas dan dunia maya yang semakin hari semakin kabur.
Genjitsu Camera Music Video
Dalam video musik ini, duplikat Kalen Anzai (Kalen di dunia nyata, dunia cermin dan dunia ilustrasi) larut ke dalam dunia virtual: ilustrasi, berkeliaran menentang batas antara dunia yang berbeda, kehilangan jejak apa yang nyata dan apa tidak.
Ilustrasi dalam karya seni ini dibuat oleh Gaako yang terkenal dengan seni gaya cyberpunk-nya yang menggambarkan kesenjangan antara apa yang nyata dan tidak nyata. Dua versi terpisah dari Kalen Anzai dilarutkan menjadi semacam kata virtual ilustrasi (di dalam ilustrasi ada Kalen asli, dan Kalen di dunia cermin). Ini juga merupakan implikasi dari persepsinya tentang dunia baru tanpa batas.
0 Comments