Mengintip VHS Cafe “Tan Pen Ton” Di Shimokitazawa Tawarkan Anda Nuansa Ke Era Video Lama
Wisata Kuliner Jepang – Meskipun Tokyo dikenal dengan citra modernnya yang sering kali dipromosikan oleh budaya barat, kota ini masih mempertahankan akar budaya yang dalam dan perpaduan menarik antara masa lalu dan masa kini. Ini adalah kota di mana Toko Tower Records terus hidup dan bersemangat, di mana toko-toko vinil dan pakaian vintage bertahan melalui masa-masa perubahan, dan di mana mesin FAX masih menjadi alat komunikasi berharga. Karena itulah, kabar tentang pembukaan sebuah VHS Cafe di Tokyo tidaklah mengherankan.
Simak Juga : Restoran Samurai Akan Dibuka di Shinjuku pada Oktober 2023
Kafe yang diberi nama Tan Pen Ton ini akan berlokasi di Shimokitazawa, sebuah lingkungan di Tokyo yang terkenal dengan nuansa bohemian-nya. Tanggal yang patut diingat adalah 12 Oktober 2023, saat kafe ini resmi dibuka. Proyek menarik ini diprakarsai oleh sutradara film Kentaro Hayashi dan Kenta Suzuki, yang bermimpi menjadikan Tan Pen Ton sebagai tempat berkumpulnya para pembuat film dan penggemar sinema untuk berbagi kecintaan pada seni gambar bergerak.
Namun, perlu dicatat bahwa kafe berbasis keanggotaan ini bukan semata nostalgia terhadap tahun 70-an dan 80-an. Dengan fokus yang jelas pada menyatukan pembuat film baru dengan penonton baru, pendiri kafe memilih untuk fokus pada film pendek, sebuah medium yang lebih cepat diproduksi dan lebih mudah dinikmati. Konsep di baliknya adalah bahwa siapa pun dapat datang kapan saja, menikmati camilan atau minuman, dan dalam waktu singkat, menikmati film pendek dari berbagai sudut dunia, yang biasanya berdurasi 10-15 menit. Nama kafe, Tan Pen (短編), bermakna ‘film pendek,’ sementara Ton (屯) berarti ‘mengumpulkan‘ atau ‘menghimpun,’ mencerminkan esensi konsep ini.
Mungkin Anda bertanya, mengapa memilih kaset VHS? Alasannya mirip dengan daya tarik yang membawa penggemar musik kembali ke rekaman vinil atau CD. Di era daftar putar berdasarkan algoritma, musik sering menjadi latar belakang yang melalaikan. Aktivitas mendengarkan musik menjadi pasif, mengubahnya menjadi suatu komoditas, dan mengurangi nilai seni yang terkandung dalam musik itu sendiri.
Dengan menghadirkan film dalam format kaset VHS, semua tahapan dalam proses menonton film menjadi lebih sengaja dan bernilai. Anda harus secara fisik memilih kaset, memasukkannya ke pemutar kaset, menyalakan televisi, dan menekan tombol play. Ini adalah ritual dan rutinitas yang telah lama terlupakan, yang akan hidup kembali sebagai praktik umum di Tan Pen Ton.
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang Tan Pen Ton, Anda dapat mengunjungi situs web resmi mereka atau mengikuti perkembangan mereka di Instagram (IG) dan Twitter (X). Dengan kombinasi unik antara nuansa retro dan semangat berkumpul, Tan Pen Ton menjadi tempat yang menjanjikan bagi para penggemar film dan pencinta budaya yang ingin menjalin hubungan lebih dalam dengan seni gambar bergerak.
0 Comments