Berital Lifestyle Jepang – Studi klinis pertama di dunia untuk mengobati penyakit gagal jantung dengan pengobatan yang disebut “iPS cells”, akan dimulai di Jepang dalam beberapa bulan mendatang setelah kementerian kesehatan negeri sakura tersebut menyetujui rencana yang dikeluarkan oleh sebuah universitas Jepang.
Berdasarkan rencana tersebut, Universitas Osaka akan mengkonversi iPS Cells atau disebut juga “Iduced Pluripotent Stem” cells atau dalam bahasa Indonesianya disebut “Sel induk pluripoten diinduksi”, kedalam sel otot jantung dan memindahkannya ke dalam jantung pasien. Rencana studi ini juga berjalan lancar setelah pihak pasien setuju kepada tindakan universitas yang secara menyeluruh juga memberikan penjelasan kepada pasien tentang menggunakan sel orang lain dalam proses perawatannya.
Simak Juga : Peniliti Jepang Sukses Uji Coba Transplantasi Rahim Pada Hewan Kera
Yoshiki Sawa yang merupakan seorang profesor bedah kardiovaskular di universitas tersebut juga menyatakan bila proses bedah transplantasi tersebut dapat dilakukan pada tahun 2018. Sebenarnya iPS cells ini telah digunakan dalam studi klinis untuk mengobati masalah mata yang serius tetapi belum pernah diterapkan untuk penyakit gagal jantung, perlu diketahui bila penyakit ini memberikan angka kematian paling besar kedua di Jeppang setelah kanker.
Tim universitas yang dipimpin oleh Sawa berencana untuk menggunakan jenis sel iPS yang disimpan di Universitas Kyoto dianggap kurang cenderung menyebabkan reaksi yang merugikan ketika ditransplantasikan. Tiga pasien dengan kardiomiopati iskemik berat akan menerima perawatan.
Protein yang dikeluarkan dari sel yang ditransplantasikan diharapkan dapat meningkatkan kontraksi otot jantung dan meningkatkan fungsi jantung. Meskipun tim telah mencoba mentransplantasikan lembaran sel yang dibuat dari otot paha pasien, banyak sel-sel otot yang memang ditemukan tidak efektif dalam mengobati gagal jantung yang serius.
Penyakit gagal jantung sendiri adalah suatu kondisi di mana otot jantung tidak dapat memompa cukup darah melalui jantung, sehingga menyebabkan seorang penderita mengalami sesak napas dan kelelahan dan membuat kegiatan sehari-hari menjadi sulit dan diperkirakan 1 juta orang di Jepang menderita penyakit ini dan angka itu diprediksi dapat terus meningkat.
Source : Japan Times, Kyodo News
One Comment