Kuliner Jepang – Menjelang Tahun Baru dan Natal di Jepang memang tengah memasukin musim dingin atau musim salju, tentu suhu cuaca akan menurun drastis dan bahkan semakin anda pergi ke bagian utara Jepang akan semakin dingin suhu yang anda dapatkan, bagi para wisatawan yang tidak terbiasa dengan cuaca dingin seperti masyarakat Indonesia tentu kondisi ini cukup menjadi tantangan, berikut ini Artforia akan memberikan rekomendasi kuliner yang dapat membantu anda menghangatkan tubuh ketika menjelajahi negeri Sakura selama musim dingin berlangsung.
Simak Juga : 5 Makanan Khas Tahun Baru Di Jepang Yang Sering Kamu Temui
Nikujaga
Nikujaga adalah jenis makanan Jepang yang dibuat dari kentang dan daging yang direbus dengan bumbu gula, kecap asin dan mirin. Biasanya untuk wilayah Jepang bagian barat “Kansai”, hidangan ini lebih banyak menggunakan daging sapi dan biasanya daging babi lebih sering digunakan oleh Jepang bagian timur “Kanto”.
Hidangan ini banyak dikaitkan dengan masakan rumahan, terutama “Ofukuro no Aji” atau “masakan rumahan Ibu”. Hidangan ini juga dikatakan berasal sejak tahun 1800-an yang diadaptasi dari hidangan rebusan masyarakat barat, hidangan ini juga sering disajikan sebagai bagian dari hidangan nasi atau dikemas ke dalam kotak bento untuk makan siang.
Yaki-imo
Yaki-Imo (石焼き芋) adalah hidangan ubi yang dipanggang, menjadi hidangan atau cemilan favorit masyarakat Jepang selama musim dingin. Ubi jalar Jepang memiliki kulit kemerahan dan isi keemasan, dan mereka dimasak perlahan pada suhu yang tidak terlalu panas sampai bagian tengahnya menjadi empuk. Yakiimo biasanya dijual oleh pedagang kaki lima yang berkeliling menjajakan dagangannya dengan truk, di mana batu panas digunakan untuk menjaga agar ubi bakar panggang tetap hangat. Sederhana namun akan memberikan rasa nyaman yang hangat pada perut anda ketika musim dingin.
Sukiyaki
Siapa yang tidak mengenal hidangan ini, bahkan di Indonesia beberapa gerai restoran Jepang juga menyediakan hidangan ini. Sakiyaki sebenarnya menjadi favorit banyak orang untuk bersantap ketika musim dingin di Jepang, dengan menggunakan bahan-bahan daging dan sayuran yang segar dan kemudian dimasak langsung pada sebuah panci besi yang berisikan kuah kaldu.
Sukiyaki menjadi hidangan dengan budget yang bervariasi, dari yang biasa saja hingga yang premium seperti menggunakan daging sapi wagyu yang memiliki cita rasa luar biasa. Hangatnya kuah dan juga daging serta sayur dan jamur yang dimasak secara langsung di meja makan ini akan memberikan kenyamanan anda selama musim dingin di Jepang.
Shabu-Shabu
Mirip seperti Sukiyaki, merupakan salah satu hidangan hot pot Jepang yang populer, yang membedakannya dari Sukiyaki adalah Shabu-Shabu tidak hanya dinikmati pada musim dingin saja, namun juga di segala musim di Jepang. Sukiyaki memiliki rasa kuah yang lebih manis sedangkan Shabu-Shabu memiliki rasa yang lebih gurih.
Selain irisan tipis daging sapi, Shabu-Shabu juga biasanya memiliki varian daging lain seperti daging ayam, daging domba, ikan fugu, gurita, dan beberapa daging laut lainnya. Gyūshabu adalah sebutan untuk shabu-shabu daging sapi. Di Hokkaido, shabu-shabu daging domba disebut Ramushabu. Shabu-shabu daging babi disebut Tonshabu atau Butashabu. Di Nagoya dikenal shabu shabu dengan daging ayam yang disebut Niwatorishabu.
Nabe
Konsep hidangan panas atau steamboat memang populer ketika musim dingin di Jepang, salah satunya adalah Nabe. Nabe merupakan hot pot tradisional yang berisi kuah kaldu, sayuran dan daging atau seafood yang dimasak bersama dalam wadah seperti mangkuk besar. Tentu terdapat banyak macam varian Nabe sesuai dengan isi yang digunakannya.
Sebelum zaman Edo, orang Jepang memiliki budaya makan “satu orang satu nampan”. Pada waktu itu, masakan nabe dihidangkan untuk satu atau dua orang. Pada zaman Meiji, masakan nabe menjadi begitu populer, terutama masakan nabe daging sapi yang disebut gyūnabe.
Yudofu
Yudofu adalah hidangan sederhana dari tahu sutra yang direbus dengan lembut dalam kaldu dashi rasa kombu. Tahu ini akan dimakan dengan bumbu seperti saus jeruk ponzu dan irisan bawang hijau, atau kecap asin dan wasabi yang baru diparut. Hidangan ini berasal dari Kyoto, di mana hidangan ini secara tradisional dinikmati oleh para biksu Buddha sebagai bagian dari masakan vegan mereka yang disebut “shojin-ryori”. Karena kesederhanaan hidangan ini, yudofu hanya menggunakan tahu paling segar sehingga rasa manis dan lembut dari kedelai berkualitas tinggi dapat anda rasakan.
Okayu / Zosui
Okayu dan Zosui adalah dua jenis bubur khas Jepang yang dibuat dengan nasi dan kuah kaldu. Untuk membuat Okayu, mirip seperti membuat bubur pada umumnya yaitu kadar air untuk memasak beras ditingkatkan hingga adonan nasi menjadi encer. Kemudian ditambahkan bumbu seperti daun bawang cincang, kecap asin, dan acar umeboshi. Zosui adalah hidangan serupa dan biasanya dihidangkan saat makan hot pot Jepang.
Oden
Oden merupakan sebuah hidangan Jepang klasik yang dihadirkan saat cuaca berubah menjadi dingin. Oden adalah hidangan satu panci dari berbagai hidangan gurih yang direbus dalam saus kedelai dan kaldu dashi. Hidangan ini telah dijual di yatai-yatai (kios makanan kecil pinggir jalan) sejak zaman Edo hingga hari ini dan biasanya menjadi lebih ramai selama musim gugur dan musim dingin. Bahan umum adalah bola ikan chikuwa, bola cumi-cumi, potongan lobak daikon yang tebal, sate gurita, dan ubi konnyaku.
Itulah beberapa rekomendasi yang dapat Artforia berikan untuk mengisi perut anda selama berwisata musim din gin di Jepang, semoga dapat tetap nyaman dan sehat menjalahi hari libur yang dingin di negeri Sakura.!
0 Comments