Berita Anime Jepang – Seperti yang telah dikabarkan sebelumnya bila distributor film Asia Tenggara “Odex” mengumumkan bahwa mereka akan menampilkan film No Game, No Life Zero di Singapura, Malaysia, Indonesia, dan Vietnam. Namun ketika Itu belum memberi tanggal pembukaan untuk film tersebut, setelah selang beberapa bulan akhirnya Odex mengungkapkan pada hari Jumat lalu bahwa mereka akan meluncurkan rilis umum dari film No Game, No Life Zero di Singapura pada tanggal 2 November.
Film ini akan diputar di bioskop berikut:
VivoCity
Plaza
Paya Lebar
Tampines
Jurong Point
Simka Juga : Para Otaku Di Jepang Bernostalgia Tentang Anime 2009 Melalui Twitter
Meskipun film ini memiliki anggota pemeran yang sama dengan serial televisi sebelumnya, banyak dari mereka diciptakan sebagai karakter yang tinggal enam ribu tahun sebelum Sora dan Shiro masuk ke dunia alternatif. Namun beberapa cuplikan menunjukkan adanya karakter-karakter lama yang kembali, termasuk Sora dan Shiro.
Pihak Odex sendiri sebelumnya sempat menayangkan film tersebut di Singapura dalam acara Odex Film Festival pada bulan Oktober. No Game, No Life Zero dibuka di Jepang pada tanggal 15 Juli lalu, dan menerima pemutaran 4DX di 48 bioskop di Jepang mulai tanggal 9 September. Pada 13 Agustus, total box office film ini telah melampaui 500 juta yen (sekitar 4,6 juta dolar AS).
Animator terkenal Atsuko Ishizuka dipercaya kembali untuk mengarahkan film tersebut dan Jukki Hanada juga kembali menangani naskah serta Satoshi Tasaki mendesain karakternya. Kazuhiro Hocchi menggambar konsep seni. Eiji Iwase kembali sebagai art director, dan Tsukasa Ohir menulis kembali peran latar belakang seni. Namun, Yoshiaki Fujisawa menggubah musiknya.
Seperti yang telah dikabarkan bila Publisher Indonesia Shining Rose Media telah menerbitkan seri No Game, No Life new series di Indonesia. Perusahaan merilis volume pertama sejak tahun 2016. Sinopsis dari film No Game, No Life sendiri adalah menceritakan enam ribu tahun sebelum Sora dan Shiro masuk kedalam cerita dimana saat itu perang menguasai dunia, kekacauan dimana-mana, dan bahkan memberikan potensi untuk memusnahkan ras manusia. Di tengah kekacauan dan kehancuran, seorang pemuda bernama Riku memimpin umat manusia ke arah masa depan yang diyakini olehnya. Suatu hari, di reruntuhan kota Elf, dia bertemu dengan Shuvi, seorang wanita yang diasingkan “Ex-machina” android yang memintanya untuk mengajari dirinya sebuah artinya memiliki hati seperti manusia.
One Comment