Seni Budaya Jepang – Setiap tahunnya, puluhan ribu turis berduyun-duyun mendatangi festival salju yang berlangsung di Sapporo, Hokkaido, yang menghadirkan berbagai macam patung es besar dengan ukurian yang keren. Namun ada kendala yang terjadi pada tahun ini, festival ditutup lebih awal yaitu pada hari Selasa tanggal 11 Februari kemarin, hal ini dikarenakan sedikitnya salju yang turun.
Dengan suhu yang lebih tinggi dari biasanya, para penitia dipaksa untuk mengangkut salju-salju tambahan dari lokasi-lokasi yang jauh untuk membangun patung-patung mereka, krisis es seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya. “Kekurangan salju seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya,” pernyataan dari Yumato Sato, yang merupakan seorang pejabat yang bertugas mengatur festival salju tersebut. Mereka harus membawa atau mengambil salju dari tempat-tempat yang cukup jauh seperti Niseko, yang berjarak sekitar 60 kilometer dari Sapporo yang memang dikenal sebagai jantung Hokkaido.
Simak Juga : Jangan Kepedean, Ini Alasan Utama Para Gadis Jepang Dalam Memberikan Cokelat Valentine !
Untuk membuat pahatan salju yang sempurna, menurut para peserta mereka membutuhkan salju-salju yang bersih dari kotoran atau tanah sehingga patung-patung akan lebih kuat dan tidak mudah pecah, tipisnya salju yang turun di Jepang tahun ini telah menjadi rekor curah salju terendah di Jepang, ini bahkan memaksa sejumlah resor ski di Jepang harus tutup. Menurut laporan dari media cuaca di Jepang, salju yang turun di Sapporo ini kurang dari setengah rata-rata tahunan, menurut observatorium lokal Badan Meteorologi Jepang. Temperatur tinggi yang terjadi mencairkan salju pada pertengahan Desember.
Karena cuaca jauh lebih hangat para pembuat patung salju harus berjuang lebih ekstra dan mengurangi ukuran patung yang mereka buat, festival ini telah berjalan selama 70 tahun dan merupakan magnet wisata yang tinggi, menarik sekitar 2 juta pengunjung setiap tahunnya. Beberapa orang mengatakan kendala ini datang karena pemanasan global yang terjadi di bumi, selain itu tema utama festival tahun ini adalah tentang etnis Ainu yang sejak dulu tinggal di Hokkaido.
Pada tahun 2020 ini menjadi festival salju Sapporo yang ke-71, namun karena krisis salju yang terjadi festival ini terpaksa berhenti lebih awal, bahkan sejumlah tempat seperti resor ski di Prefektur Hyogo barat mengundang pendeta Shinto untuk melakukan upacara pemberkatan agar salju turun lebih banyak, karena mereka sangat kekurangan, hal ini juga dilakukan oleh penyelenggara festival saju di Yamagata di bagian utara Jepang.
Source : Japantoday
0 Comments