Berita Fashion Jepang – Jepang memang menjadi pusatnya fashion unik, Harajuku Fashion tumbuh karena hal tersebut. Sudah sangat banyak jenis-jenis fashion unik yang terlahir dari konsep Harajuku Fashion yang memang bebas dan imajinatif, kini gaya-gaya fashion Jepang tidak hanya terpaku oleh beberapa konsep budaya saja namun telah melebar ke berbagai budaya negara luar, salah satunya adalah Genderless Kei.
Sesuai dengan namanya Genderless yang berarti tanpa gender atau jenis kelamin, namun konsepnya tidak jauh dari penggunaan pakaian unisex dan bukan busana cross dressing. Salah satu toko fashion populer yang menawarkan gaya ini adalah Yello House di sekitar area Harajuku, karyawan toko yang bernama Yutaro dan Muyua berbaik hati mau menjelaskan tren busana ini.
Simak Juga : Busana Unik Handmade Oleh Kanji Dalam Harajuku Fashion Jepang
“Yah, aku hanya memakai apa pun yang aku suka. Di sini, di Harajuku ada begitu banyak pria yang mengenakan pakaian gadis imut.” Yutaro menjelaskan. “Aku tidak tahu mengapa, tetapi ada banyak orang yang menikmati mode dan make-up tanpa mempertimbangkan jenis kelamin. Saya pikir mereka ingin terlihat keren atau imut, jadi itu sebabnya mereka memakai pakaian merah jambu dan berukuran besar.”
Cukup banyak orang tidak memahami konsep ini, bagi sebagian besar menyangka bila gaya atau tren ini seperti pakain unisex (sebuah pakaian yang cocok digunakan pria ataupun wanita). Tetapi ketika mereka menjelaskan bahwa Genderless Kei sebenarnya adalah pakaian yang pada awalnya dirancang untuk pria atau wanita, tetapi dijual untuk pria maupun wanita, banyak wisatawan asing atau pembaca luar juga menyangka itu bagian dari cross-dressing. Namun hal tersebut dibantah oleh Yutaro dan menjelaskannya lebih lanjut.
“Saya menikmati mode sebagai seorang pria. Saya tidak peduli apakah busana saya menarik untuk kalangan pria atau wanita, yang paling penting adalah memakai apa yang saya suka. Saya pribadi menyukai pakaian pria dan wanita, jadi kami memilih menggunakan kedua pakaian. ”
Perbedaan penting dalam Genderless Kei adalah sama sekali tidak ada hubungannya dengan hal seksualitas. Laki-laki normal maupun wanita normal dapat menggunakan busana ini, dalam Genderless Kei anda tidak dapat menjudge bila si pemakai merupakan laki-laki yang memiliki kelainan seksualitas. Sehingga dalam garis besar Genderless Kei hanyalah sebatas tampilan fashion bukan kepribadian.
Yutaro dan Muyua keduanya adalah bintang media sosial di dunia fashion, dengan ratusan ribu pengikut di Instagram yang datang ke toko hanya untuk melihat mereka dan meminta mereka secara pribadi memilih pakaian yang cocok.
“Banyak teman dan penggemar datang menemui saya. Jika mereka bertanya kepada saya tentang pertanyaan terkait fashion, saya dengan senang menjawab, tetapi biasanya saya tidak berbicara tentang pakaian dengan mereka. Kami biasanya hanya melakukan obrolan ringan, ”kata Muyua.
Gerakan fashion ini makin populer di Jepang terutama di kota Tokyo, menurut Yutaro gaya fashion ini lebih dari sekadar estetika, namun juga membantu para generasi muda Jepang untuk memiliki penerimaan diri atau sebuah kepercayaan diri yang lebih besar.
“Saya membenci diri sendiri sebelum saya mulai tertarik dengan fashion dan make-up. Saya bahkan tidak ingin keluar. Tapi ada orang-orang yang ingin berfoto dengan saya, memuji fashion saya, dan datang menemui saya. Jumlah orang-orang itu meningkat dan itu mulai membuat saya percaya diri.
Source : CIRCA
One Comment