Street Art Jepang – 20 Tahun lalu, Riusuke Fukahori telah meninggalkan sekolah seni dan merasa tak nyaman dan tidak bersemangat dalam menjalaninnya. Duduk tanpa arah di ruangannya di Nagoya, dirinya mulai berpikir untuk meninggalkan karirnya sebagai seorang seniman karena merasa tidak cocok, namun tiba-tiba sebuah keajaiban datang kepada dari hal yang sangat tidak terduga, yaitu ikan mas peliharaannya.
“Saya melihat ikan mas peliharaan saya dan menyadari bahwa keindahan yang saya cari ada di sana di depan saya selama ini,” kata Fukahori ketika di wawancara. Mulai saat itu dirinya mengambil kuas dan mulai menggambar kembali sebuah obyek ikan mas yang menjadi inspirasinya. Hari ini nama Fukahori identik dengan ikan mas karena gaya seni tiga dimensinya yang selalu menghadirkan bentuk dari hewan ini. Dia telah terkenal di Jepang dan bahkan di luar negeri, meskipun pada awalnya sempat meninggalkan sekolah seni dan tidak memiliki ketertarikan khusus terhadap ikan mas sama sekali.
Simak Juga : Lokakarya 100 Tahun Ciptakan Boneka Pikachu Dengan Kain Kimono Berkualitas Tinggi
Saat membuat karyanya tersebut, dirinya membutuhkan waktu sekitar dua bulan untuk menyelesaikannya. Lapisan demi lapisan yang diciptakannya diatas resin bening tersebut menghadirkan sosok ikan mas yang dilukis secara tiga dimensi sehingga terlihat nyata. Obyek ikan mas atau ikan koy sendiri memang telah populer sebagai obyek seni sejak jaman feodal di Jepang. Kehadiran ikan mas di Jepang diawali dari kedatangan pedagang China pada tahun 1502, pedagang tersebut menjualnya kepada seorang samurai dan bangsawan sebagai hewan peliharaan dengan harga yang mahal kala itu, sama seperti halnya di China, jika ikan mas memang dianggap menjadi simbol sebuah kekayaan dan keberuntungan.
Sejak periode Edo antara tahun 1603 hingga 1868, ikan mas memang telah menjadi hewan peliharaan yang populer di Jepang, tetapi daya pikat mereka hanya diperuntukkan bagi bangsawan. Namun memasuki abad ke-19 setelah pemerintahan Edo berakhir, sosok hewan peliharaan ikan mas mulai dapat dijangkau oleh masyarakat biasa, sejak saat itu kehadiran obyek hewan ikan mas pada beberapa produk kerajinan mulai bermunculan di Jepang. Bahkan hingga saat ini ikan mas telah banyak dibudidayakan hampir di sebagian besar wilayah Jepang, tetapi paling besar ada di Tokyo, dan Yamatokoriyama di Prefektur Nara.
Popularitas ikan mas sudah sangat tinggi sejak menjadi hewan peliharaan populer di kalangan bangsawan Edo, bahkan ada sebuah permainan tradisional yang disebut Kingyo-Sukui, sebuah permainan menangkan ikan mas kecil dengan sebuah sendok kertas, permainan tradisional ini menjadi pemandangan umum di musim panas Jepang. Dari masa ke masa, ikan mas menemukan jalannya memasuki kehidupan seni tradisional Jepang, khususnya dalam kesenian lukis yang dinamai Ukiyo-e. Mungkin seni dengan obyek ikan mas paling terkenal di dunia adalah sebuah cetakan kayu Kingyo Zukushi yang diciptakan oleh Utagawa Kuniyoshi, seorang seniman lukis yang terkenal pada zaman tersebut.
Menurut Fukahori, yang juga merupakan seorang profesor di Sekolah Tinggi Seni dan Desain Yokohama, kesenian Jepang telah memasuki obyek binatang yang berpakaian seperti manusia sejak zaman kuno. Hingga kini ikan mas tetap menjadi elemen yang penting dalam sebuah budaya dan seni kerajinan populer di kehidupan Jepang yang modern.
Source : BBC
0 Comments