Berita Photography Jepang – Lahir sebelum terjadinya perang dunia II, Eikoh Hosoe (細江英公 Hosoe Eikō, lahir 18 Maret 1933 di Yonezawa, Yamagata) merupakan seorang fotografer Jepang dan pembuat film yang legendaris dan muncul dalam gerakan seni eksperimental pasca Perang Dunia II. Dirinya dikenal karena hasil-hasil fotonya yang mengandung banyak unsur psikologis, karyanya sering mengeksplorasi topik-topik kontroversial seperti kematian, obsesi erotis, dan irasionalitas. Melalui persahabatan dan kolaborasi artistiknya, dia juga memiliki hubungan dekat dengan penulis terkenal Yukio Mishima dan seniman avant-garde tahun 1960-an seperti penari Tatsumi Hijikata.
Simak Juga : 5 Fotografer Jepang Era 90an Yang Perlu Anda Ketahui
Saat lahir nama Hosoe adalah “Toshihiro” (敏廣), namun akhirnya dia mengganti nama menjadi “Eikoh” setelah Perang Dunia II untuk melambangkan sebuah Jepang yang baru. Pada awal 1950an dirinya merupakan seorang mahasiswa di Tokyo Collage of Photography, Hosoe bergabung dengan “Demokrato”, yang merupakan sebuah kelompok seniman avant-garde yang dipimpin oleh seniman Ei-Q. Pada tahun 1960, Hosoe menciptakan Laboratorium Film Jazz (Jazzu Eiga Jikken-shitsu) dengan Shuji Terayama, Shintaro Ishihara, dan beberapa tokoh seniman Jepang lainnya.
Selama karir dalam dunia fotografinya beliau berhasil menciptakan beberapa foto-foto dengan konsep unik dan penuh dengan sebuah unsur psikologis, seperti salah satunya menciptakan serangkaian gambaran gelap dan erotis yang objeknya berpusat pada tubuh laki-laki. Selain itu dirinya juga pernah menciptakan foto dengan konsep Kamaitachi (sebuah foto yang merujuk tentang mahkluk-mahkluk gaib). Saat ini Hosoe telah menjadi direktur Museum Fotografi Kiyosato (Kiyosato, Yamanashi) sejak dibuka pada 1995. Dirinya juga dianugerahi The Royal Photographic Society’s Special 150th Anniversary Medal and Honorary Fellowship (HonFRPS) sebagai penghargaan atas kontribusinya yang sangat signifikan didalam dunia fotografi Jepang.
0 Comments