Berita Lifestyle Jepang – Ratusan ribu orang di area Jepang bagian barat dan tengah dievakuasi dari rumah mereka pada hari Jumat tanggal 6 Juli 2018 karena sebuah hujan lebat yang sedang menghantam negeri sakura, hujan lebat ini membanjiri sungai, menyebabkan longsor dan menyebabkan setidaknya dua orang meninggal dunia.
Badan Meteorologi Jepang mengatakan bila curah hujan pada tanggal tersebut merupakan yang terbesar dalam sejarah dan memperingatkan akan ada beberapa hujan yang sama sampai hari Minggu mendatang. Satu bagian besar dari pulau utama Jepang yaitu Honshu telah terkena dua kali curah hujan yang besar untuk bulan Juli.
Simak Juga : Jepang Kesulitan Tentukan Kebijakan Merokok
Cuaca buruk ini telah membuiat dua orang warga Jepang tewas, satu ketika orang tersebut menarik pipa drainase dan seorang lagi merupakan wanita tua yang terjungkal karena tiupan angin yang kencang. Namun tidak hanya itu saja, beberapa orang dinyatakan hilang dalam cuaca buruk ini, termasuk seseorang yang mobilnya tersapu oleh air ketika mengantarkan susu pada pagi hari, menurut pernytaan dari berita televisi nasional NHK.
Seorang anak sekolah menengah hilang setelah dia hanyut oleh air banjir di parit, NHK menambahkan. “Situasinya sangat berbahaya,” tulis seorang pengguna Twitter di Kochi, sebuah kota di Shikoku, sebuah area yang juga mengalami curah hujan tinggi.
Cukup banyak orang terluka, dan empat orang dinyatakan terluka serius, kata Badan Manajemen Bencana dan Kebakaran. Tanah longsor juga diyakini memakan korban pada Jumat pagi dan tim penyelamat sedang bekerja untuk mencari para korban.
Sekitar 168.000 orang diperintahkan untuk mengungsi dari rumah mereka karena bahaya tanah longsor dan banjir, dan 1,2 juta orang telah disarankan untuk meninggalkan area pada Jumat pagi. Keputusan pengungsian tersebut juga termasuk untuk bagian dari kota wisata dan ibu kota kuno Kyoto, di mana pihak berwenang telah menutup beberapa jembatan dan kawasan tepi air ketika sungai mulai meluap.
Japan’s Self Defense Forces telah mengirim 180 personel dan 50 kendaraan ke Kyoto dan layanan kereta api yang melintasi Jepang bagian barat dan tengah sedang dihentikan, termasuk satu jalur dari kereta super cepat Shinkansen. Hujan yang sangat deras ini tampaknya disebabkan oleh, udara lembab yang mengalir dari Samudera Pasifik, sehingga mengintensifkan aktivitas hujan yang ada disekitarnya.
Terpaan cuaca buruk Jepang dikatakan masih jauh dari selesai, sebuah Topan Maria yang terbentuk jauh di laut pasifik dikatakan menyebabkan cuaca buruk di area ini. Untuk para wisatawan, terutama para wisatawan Indonesia disarankan berhati-hati dan hindari lokasi-lokasi yang tengah dilanda banjir dan badai.
Source : Kyodo News, Japan Today
0 Comments