Tradisi Budaya Jepang – Keuangan keluarga adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan rumah tangga, di Jepang dengan standar biaya hidup yang tinggi membuat masyarakat Jepang harus benar-benar dengan baik dapat mengatur keuangan mereka. Seperti dalam kehidupan masyarakat lainnya, di Jepang pasangan suami istri juga saling bekerja sama dalam mengatur keuangan keluarga mereka. Namun bagaimana cara sang istri dalam membantu suaminya?? simak penjelasannya dibawah ini.
Simak Juga : Mengenal Keyakinan Yakudoshi Oleh Masyarakat Jepang
1. Membuat Daftar Belanja
Belanja bulanan menjadi kewajiban bagi seorang istri maupun salah satu pihak dalam sebuah keluarga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, biasanya para istri di Jepang setelah membagi pendapatan sang suami akan membuat sebuah daftar belanja secara detail, uniknya mereka akan mengurutkan daftar belanja berdasarkan tingkatan keperluannya. Misalnya jika semua daftar belanja yang sangat diperlukan telah terpenuhi maka mereka baru akan beralih ke daftar belanja yang cukup di perlukan, misalnya seperti peralatan dapur, perabotan rumah lainnya dan masih banyak lagi. Hebatnya sebagian besar para istri atau ibu rumah tangga di Jepang tidak akan masuk ke pasar atau pusat perbelanjaan modern tanpa membawa catatan mereka sehingga menghindari pembelian-pembelian yang tidak diperlukan atau tidak ada di daftar.
2. Membawa Botol Air Minum Sendiri
Mungkin bila di negara-negara lain membawa botol air minum merupakan kebiasaan anak kecil atau anak sekolah, namun hal tersebut berlaku untuk siapa saja termasuk ibu rumah tangga. Banyak para istri Jepang dengan giat menyuruh anak-anaknya atau bahkan suaminya untuk membawa boto air minum sehingga dapat mengirit pengeluaraan biaya untuk membeli air minum, langkah ini juga membuat pengurangan sampah plastik yang ada di Jepang.
3. Koleksi Yang Dapat Dijual
Kebanyakan masyarakat Jepang memiliki budaya mengoleksi sebuah barang berharga atau barang hobi, hal ini ternyata juga banyak dilakukan oleh para ibu rumah tangga namun berbeda dari para pengoleksi lainnya, para istri-istri ini rela bila barang-barang koleksinya ini dijual kembali demi menghasilkan sebuah pendapatan. Hal ini juga didasari oleh pola pikir perempuan Jepang yang suka melepaskan barang-barang lama untuk mendapatkan barang-barang yang baru.
4. Wajib Menabung Uang Koin
Uang koin mungkin terlihat sepele, namun di Jepang kehadiran uang koin sangatlah berharga dan bahkan uang-uang koin sering digunakan untuk keperluaan lain seperti menyumbangkannya ke kuil saat hari Tahun Baru, para istri-istri orang Jepang tidak ada yang sembarangan dalam menaruh koin-koin mereka, semuanya akan dimasukan kedalam celengan dan dompet bukanlah tempat yang tepat menurut mereka untuk menyimpan uang-uang koin ini.
5. Komitmen Tinggi Dalam Menabung
Para ibu rumah tangga di Jepang memiliki komitmen menabung yang sangat tinggi, biasanya bila mereka ingin membeli sebuah produk dengan harga tertentu maka mereka akan mulai menabung dalam jumlah tertentu yang telah ditentukan dan akan selesai tepat dalam beberapa periode yang telah direncanakan. Sebagai contoh misalnya seorang ibu rumah tangga Jepang ingin membeli peralatan memasak yang harganya 10.000 yen maka dirinya akan menabung 2000 yen setiap minggunya dan menetapkan dalam 5 minggu barang tersebut sudah dapat dibeli.
6. Harga Dan Kualitas
Mungkin kalau yang ini setiap ibu rumah tangga di negara-negara lain juga sering melakukannya, dimana para ibu-ibu yang biasanya sangat kritis soal harga dan kualitas sebuah barang. Namun biasanya sebagian besar ibu-ibu terlalu terfokus pada sebuah merk yang terkenal sehingga akan terus membeli produk-produk dari merk tersebut, di Jepang para ibu-ibu tidak terlalu mementingkan sebuah merk namun melihat dari nominal harganya. Dalam kata lain mereka tidak mendewakan sebuah merk tertentu.
7. Uang Tunai Untuk Sehari-Hari
Mungkin banyak ditampilkan pada beberapa film-film yang memperlihatkan para wanita atau ibu rumah tangga yang malas untuk memegang duit cash untuk berbelanja dan cenderung untuk membayarnya langsung melalui debit atau kartu kredit, namun hal tersebut tidak berlaku untuk sebagian besar istri-istri di Jepang. Mereka akan selalu menarik tunai uang pendapatan mereka sebagian agar dapat melakukan perhitungan dan pembagian untuk kebutuhan sehari-hari.
Itulah cara-cara para Istri orang Jepang dalam mengelola dan menghemat biaya keuangan keluarga mereka, bagaimana para pembaca? terutama para pria, apakah tertarik untuk memiliki istri orang Jepang??.
0 Comments