Cerita Hantu Jepang – Bendungan Maruyama dekat Yaotsu di Gifu dibuka pada tahun 1955 namun konstruksinya sempat tertunda selama satu dekade karena adanya Perang Dunia II. Kawasan dikenal sebagai zona yang berbahaya karena sedikitnya sistem keamanan dari kecelakaan disekitar bendungan, para pengunjung sering mengeluh tentang terlalu rendahnya pagar pengaman yang digunakan sehingga sangat beresiko besar seseorang dapat tergelincir dan jatuh kedalam dam tersebut. Menurut catatan sejarah yang ada, bahwa telah lebih dari seratus orang telah jatuh ke dalam bendungan sejak dibangun.
Simak Juga : Kisah Kelam Nomugi Pass Dalam Prefektur Nagano
Selain memiliki fasilitas keamanan yang rendah, daerah ini sering dikunjungi oleh individu yang mencurigakan, dikatakan daerah ini sering dijadikan tempat pelaku-pelaku kriminal meninggalkan bukti-bukti mereka termasuk tubuh manusia yang dibunuh. Kasus pembuangan mayat yang terkenal mencapai berita utama di Jepang yaitu pada tahun 2001, saat itu mayat seorang pria ditemukan mengambang di bendungan tersebut. Kebanyakan beberapa mayat yang ditemukan berada di hilir, termasuk juga suka ditemuka beberapa tubuh bayi yang dibuang, ada peringatan untuk tidak bepergian ke daerah tersebut pada malam hari.
Karena tingginya bendungan dan kekokohan struktur, gantung diri dan melompat menjadi insiden bunuh diri yang sering terjadi dilokasi ini. Sebuah rumor terkenal ada seorang ibu yang melompat dari jembatan pejalan kaki ke bendungan bersama kedua anaknya. Semenjak adanya insiden tersebut, tersebar kabar bila roh dari wanita itu sering terlihat bergentayangan disekitar lokasi, beberapa orang bahkan sempat melihat mata-mata anak kecil yang aneh dari balik pepohonan sekitar. Menurut kabar populer yang tersebar bila bagian bendungan sebelah kiri yang menjadi tempat sering munculnya penampakan wanita tersebut.
Terletak di dekat bendungan adalah terowongan yang disebut sebagai ‘Terowongan Korea’ karena penggunaan kerja paksa orang Korea selama Perang Dunia II. Sehubungan dengan jumlah korban tewas yang tinggi, dalam kisah hitobashira (pengorbanan manusia untuk memperkuat dinding) dipercaya juga terjadi disini. Sisa-sisa orang yang digunakan untuk hitobashira belum pernah dipindahkan dari terowongan, dan akses kedalam terowongan tua ini sangat dilarang karena tingginya resiko runtuhnya terowongan tersebut.
One Comment