Tradisi Budaya Jepang – Jepang memang menjadi salah satu negara yang memiliki tradisi dan budaya sangat banyak, sebuah festival menjadi salah satu contoh dari kebudayaan Jepang yang sangat kaya dan sangat menjaga tradisi leluhur mereka. Sebenarnya bukan dilihat dari sebuah acara festival saja tetapi dalam sikap sehari-hari masyarakat Jepang juga masih mengikuti tradisi-tradisi dari leluhur mereka. Mungkin sebagian besar dari pembaca banyak yang belum mengetahui tradisi-tradisi dari masyarakat Jepang ini seperti salah satunya adalah Shikata ga nai (仕 æ–¹ ㌠㪠ã„) atau bisa juga disebut dengan Shoganai, ini adalah konsep frase dan konsep budaya Jepang yang merupakan sebuah ungkapan dengan arti “tidak dapat terbantu” atau “tidak ada yang bisa dilakukan mengenai hal itu”. Shikata ga nai menyiratkan semacam kerja keras yang didefinisikan oleh budaya Jepang.
Simak Juga : Hatsuhi Sunrise Sebuah Tradisi Masyarakat Jepang Dalam Menyambut Tahun Baru
Maksud dari kata Shikata Ga Nai adalah jika sesuatu terjadi yang berada di luar kemampuan seseorang untuk mengendalikan atau merubah, maka reaksi orang Jepang adalah mengatakan “shikata ga nai”. Dengan ungkapan ini, seseorang akan mengetahui bila ada masalah besar dan kemudian menanggapinya dengan melakukan apa yang bisa mereka lakukan sebaik mungkin dengan kondisi seperti itu.
Shoganai merupakan kata lainnya yang memiliki maksud sama, shoganai memiliki arti “tidak bisa ditolong.” tentu dari perkataan ini menjadi gambaran budaya bagi masyarakat Jepang atau pemikiran orang Jepang. Shoganai pada dasarnya adalah sebuah filsafat. Sehingga inti dari pemikiran tersebut adalah bila terjadi sebuah bencana besar atau masalah besar sebaiknya segera menerimanya dan melanjutkan dengan usaha terbaik.
Filosofi Shoganai ini menjadi bukti dan sekaligus menjelaskan mengapa orang Jepang bisa menghadapi situasi yang mengerikan seperti bencana alam atau bencana besar lainnya tanpa mengeluh. Ini juga menjadi jawaban bagaimana Jepang dapat pulih begitu cepat dari Perang Dunia II dan juga bencana alam gempa serta tsunami pada tahun 2011 setelah banyak kota itu hancur total pada saat itu.
Banyak terdapat perdebatan mengenai filosofi ini bisa memiliki efek negatif juga. Misalnya, banyak orang Jepang yang sebenarnya tidak setuju dengan tindakan Jepang selama Perang Dunia II namun mereka tidak berbicara dan tetap menerima keputusan pemimpin mereka. Selain itu rasa nasionalisme di negeri memang sangat kuat dan karena itulah mereka selalu berjuang demi menjaga harga diri negaranya meskipun berdampak buruk pada kehidupan mereka dan itulah salah satu filosofi “Shoganai”.
Belakangan ini, shoganai sering digunakan untuk menjelaskan mengapa banyak orang Jepang tidak senang dengan kebijakan pemerintah yang baru namun mereka tetap mengikuti voting pemilihan. Jadi kesimpulannya filosofi dari Shoganai atau Shikata Ga Nai ini memang membuat masyarakat Jepang menjadi sebuah masyarakat yang kuat dan terus berkembang tetapi dipercaya juga memiliki dampak negatif.
0 Comments