Mitologi Jepang – Aizen Myoo (愛染明王) yang di Jepang dipercayai sebagai Dewa Cinta, ternyata dikenal juga di negara lain dengan sesuai kepercayaan mereka masing-masing, yang mempunyai nama lain, seperti di bahasa sansekerta disebut Rāgarāja (रागाराजा) , di cina dikenal sebagai Àirǎn Míngwáng (愛染明王/爱染明王) dari sebutan semua tersebut dikenal dari tradisi Esoteric dan Vajrayana Buddhis.Di dalam bahasa Sansekerta, yang disebut dengan Rāgarāja selain itu dikenal juga dapat mengubah nafsu duniawi menjadi kebangkitan spiritual. Berawal dari Dewa Hindu yang diadaptasi sebagai Dharmapala dan kebijaksanaan raja, dan ketika kepercayaan Dewa Cinta ini memasuki Cina, ia beradaptasi yang dikenal dengan sebutan “Àirǎn Míngwáng” dan dalam bahasa Jepang di tulis dengan cara yang sama dalam kanji akan tetapi diucapkan sebagai Aizen Myō’ō.
Rāgarāja, juga dikenal sebagai Aizen-Myōō, adalah salah satu dari lima raja hikmat seperti Acala (Fudo-Myōō). Ada empat Mandala (Sanskerta: मण्डल; secara harafiah bermakna “lingkaran”) berbeda yang terkait dengan Rāgarāja: pertama berpendapat dia dengan tiga puluh tujuh dewa asisten, yang kedua dengan tujuh belas. Dua lainnya dengan susunan khusus: salah satu yang dibuat oleh Enchin, keempat Tendai patriak; yang lain adalah mandala Shiki yang mewakili dewa-dewa yang menggunakan mereka suku kata benih mantra yang tertarik bonji.
Rāgarāja juga digambarkan dalam patung-patung dan thangka memiliki dua kepala: Rāgarāja dan Acala atau Rāgarāja dan Guanyin, kedua iterasi yang melambangkan percampuran energi, biasanya laki-laki/perempuan tetapi bisa juga laki-laki/laki-laki.
Jika dalam mitologi lain, Dewa atau Dewi Cinta yang digambarkan dengan sosok yang tampan dan cantik, akan tetapi Aizen Myoo memiliki tampang yang sangat garang dengan 3 buah mata, kepala singa di rambutnya , dan tiga pasangan tangan (yang masing-masing memegang lonceng, tongkat, kilat, bunga lotus, busur dan anak panah), dan walaupun itu sosoknya seram, Aizen Myo0o yang dipercayai Dewa yang penuh dengan rasa Belas kasih.
Aizen Myoo paling sering digambarkan duduk dalam posisi teratai yang mekar penuh di atas sebuah guci yang menyemburkan permata menunjukkan kebaikan dalam pemberian keinginan.
0 Comments