artforia.com

Seni Budaya Jepang – Gion, Kyoto Jepang merupakan kawasan yang terkenal dengan pusat kegiatan Geisha, Namun sebelum kita mencari dan memotret para geiko alias geisha, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan dan ketahui, ingat mereka bukanlah suatu ‘objek’ anda.

Baca Juga : Penjelasan 3 Jenis Sosok Spritual Atau Hantu Dalam Kehidupan Jepang

Kyoto yang merupakan mantan ibukota kekaisaran Jepang, meninggalkan banyak sekali bangunan bersejarah serta kultur yang masih kental hingga sekarang, Geisha atau geiko dalam dialek lokal adalah salah satunya. Geisah menjadi objek foto yang paling banyak di incar oleh turis ketika berkunjung ke Kyoto. api, sebelum “mengincar” Geisha ada beberapa hal yang perlu diketahui. inilah 8 Peraturan Penting Saat Bertemu Seorang Geisha :

 

1. Peraturan Yang Tidak Tertulis Ketika Memotret Geishaartforia.com

Avi Lugasi, penemu situs travel Windows to Japan membeberkan beberapa aturan tak tertulis saat memotret geisha. Sebagai penduduk Kyoto selama hampir 20 tahun, Avi telah melihat banyak turis memperlakukan geisha sebagai “objek” foto semata.

‘Geisha sadar kalau mereka adalah aspek yang spesial dan unik dalam kultur Jepang. Jadi, ini adalah bagian dari hidup oleh karena itulah mereka harus dihargai juga,’ tuturnya.

Geisha yang bisa ditemui wisatawan di jalanan Kyoto biasanya akan berangkat kerja. Patut diingat, mereka tidak dibayar oleh pemerintah Jepang sebagai maskot dan sebagainya. Oleh karena itulah, sebisa mungkin jangan memotret dari depan atau menghalangi mereka saat berjalan.

“Memotretlah dari samping atau belakang. Tak jarang turis memotret dengan memperlakukan geisha hanya sebagai “objek”. Padahal mereka juga manusia,’tambah Avi.

2. Waktu dan Lokasiartforia.com
Kebanyakan geiko yang tinggal di hanamachi (kawasan geisha) mulai keluar rumah pukul 17.45 waktu setempat. Ini adalah waktu paling tepat untuk melihat dan memotret geisha.

“Untuk hasil foto yang baik, jangan lupa perhatikan latar di belakang geisha. Ini akan membuat foto menjadi dramatis tanpa mengganggu geisha,’ tutur Avi.

Ada 2 kawasan hanamachi yakni Gion Higashi dan Gion Kobu. Dua kawasan ini adalah yang paling terkenal dibanding tiga kawasan lain yakni Kamishichiken, Pontocho dan Miyagawacho.

“Dua kawasan tersebut juga punya bangunan sejarah yang terpelihara baik. Memotret geisha dengan latar Kyoto pada masa lampau membuatnya sangat fotogenik,’ tambah Avi.

 

3. Perbedaan Antara Geiko & Maiko

artforia.com

Semua geiko mengikuti kursus atau sekolah, yang mengajarkan tentang seni dan kultur Jepang. Mulai dari upacara minum teh, cara merangkai bunga, sampai belajar memainkan beragam alat musik. Calon geiko yang masih menjalani kursus ini disebut maiko.

“Ada 2 perbedaan dasar maiko dan geiko. Maiko punya hiasan bunga di rambutnya, sedangkan geiko tidak,’ tutur Avi.

Perbedaan kedua terletak pada obi atau ikat kimono. Avi memaparkan, obi milik maiko lebih panjang dan menjuntai ke bawah sementara obi geiko dilipat menjadi bentuk kotak di bagian punggung mereka.

Maiko juga terkadang mengenakan sandal jepit dari kayu yang berhak tinggi, sementara geiko menggunakan sandal kayu berhak rendah.

 

4. Anda Bisa Mengenakan Pakaian ala Geisha

artforia.com

Setelah melihat aksi geisha di Kyoto, tak sedikit turis wanita yang ingin berpakaian ala geisha. Tenang saja, warga Kyoto sudah mengakomodir kebutuhan yang satu ini. Datanglah ke Sagano, di mana semua wanita berpakaian ala geisha lengkap dengan make up tebal.

Di Sagano dan Kyoto juga ada beberapa toko dan studio foto yang menyediakan peralatan ala geisha. Lengkap dengan fotografer yang akan mengikuti Anda ke jalanan, dan memotret Anda layaknya geisha!

 

5. Bedakan: Geisha dan Turis Berkostum Geisha

artforia.com

Tak sedikit turis yang gagal membedakan geisha asli dengan turis yang berpakaian ala geisha.

“Pertama, perhatikan area Anda menemukannya,’ tutur Avi.

Kalau Anda berada di kawasan Kiyomizu dan sekitarnya, mungkin dia turis berkostum geisha. Lagipula, kalau memang dia adalah turis, biasanya orang tersebut akan berhenti dan mau berpose depan kamera.

“Geisha asli tidak akan melakukan itu. Mereka, saat sudah berpakaian lengkap, tak ada waktu untuk berpose sama sekali,’ tambah Avi.

 

6. Jangan Kaitkan Dengan ‘Memoirs of a Geisha’

artforia.com

Bicara soal geisha, banyak traveler ingat buku dan film berjudul “Memoirs of a Geisha”. Film tersebut memang bicara soal kultur geisha di Jepang. Namun, kondisinya berbeda jauh dengan yang aslinya di Kyoto.

“Memoirs of a Geisha adalah film fiksi, dan sama sekali tidak menggambarkan kehidupan geisha,’ tutur Avi.

 

7. Tidak Juga Bertemu Geisha ? Ini Caranya

artforia.com
source:muza-chan.net

Kalau Anda sudah “nongkrong” di kawasan geisha dan mereka tak kunjung muncul, coba cara ini. Sore hari, datanglah ke ochaya (kedai teh) yang tersebar di berbagai penjuru Kyoto. Harganya memang agak mahal, namun inilah cara termudah bertatap muka dengan geisha.

Salah satu tempat paling terkenal untuk bertemu geisha adalah Ichiriki Ochaya, yang sudah ada sejak 300 tahun lalu. Kalau mau merogoh kocek lebih, Anda bisa minta ruangan khusus untuk para tamu menghabiskan 90 menit bersama geisha. Harganya, mulai dari 100.000 Yen (Rp 11,7 juta)

Opsi lebih murah adalah Gion Corner. Buka dari pukul 18.00 waktu setempat, traveler bisa melihat aneka pertunjukan geisha mulai dari upacara minum teh sampai tarian. Harga tiket masuknya 3.150 Yen (Rp 370.000) per orang.

 

8. Ketahui Transportasi dan Akomodasi di Kyoto

artforia.com

Ini yang paling penting agar agenda bertemu geisha berjalan lancar. Sebelum menyambangi Kyoto, cari informasi tempat menginap dan transportasi selama di sana. Carilah penginapan di daerah strategis untuk melihat geisha, terutama Gion di Higashiyama.

Sedangkan untuk transportasi, traveler bisa menggunakan Kyoto Sightseeing Card (1.200 Yen atau Rp 140.000 untuk 1 hari), atau Traffica Kyoto Card (1.000 Yen atau Rp 117.000 untuk 1 hari).

 Tulis Artikel

Like it? Share with your friends!

Matsuo Taiki 松尾大輝
Kyary pamyu pamyu fans, Hard gamer, Blogger, And Love Art and Fashion especially about Japan. #StayPositive

0 Comments

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.