Kuliner Jepang – Jamur adalah salah satu tumbuhan yang populer di Jepang dan menjadi makanan favorit disana, salah satu jenis jamur Jepang yang bernama Shiitake bahkan telah mendunia dan menjadi hidangan favorit di berbagai restoran. Terdapat cukup banyak jenis jamur yang bisa dikonsumsi di Jepang dan tentunya rasa serta khasiatnya berbeda-beda untuk kesehatan, berikut ini kita akan membahasa tentang 7 jenis jamur Jepang dan juga khasiatnya.
Simak Juga : Berbuka Puasa Dengan Green Tea Muffin
Matsutake (Tricholoma Mastutake)
Jamur ini memiliki reputasi yang cukup terkenal sama seperti Shiitake. Matsutake membentuk hubungan simbiosis dengan akar spesies pohon tertentu, terutama pohon Pinus Merah Jepang, oleh karena itu nama jamur ini adalah Matsutake yang memiliki arti “jamur pinus”. Matustake memiliki batang yang panjang, tebal dan topi coklat seperti sebuah tombol. Karena tingkat kesulitan cukup tinggi untuk mendapatkan jamur ini, membuat harganya cukup mahal. Harga rata-rata untuk jamur ini adalah sekitar $90 per kilogram atau dalam rupiah sekitar 1.2jt, tetapi Matsutake yang ditemukan di Jepang pada awal musim dapat mencapai hingga $2.000 per kilogram, sebuah harga yang sangat fantastis. Matsutake yang ditanam di negara lain biasanya memiliki harga yang jauh lebih rendah. Jika anda memiliki kesempatan untuk mencobanya maka cara terbaik adalah dengan hanya semangkuk nasi atau disebut juga Matsutake Gohan. Para ilmuwan mengatakan bila jamur ini kaya akan protein, vitamin dan juga mineral. Mereka penuh dengan kandungan vintamin A, B6, C, Thiamine, Niacin dan juga Riboflavin.
Buna-Shimeji (Hypsizygus Tessellatus)
Buna-shimeji adalah jamur berukuran cukup kecil dengan batang berwarna putih dan panjang, sering melengkung dan bagian atasnya bewarna cokelat. Mereka rasanya pahit ketika mentah, tapi ini diganti dengan rasa pedas ketika dimasak. Mereka memiliki tekstur yang kuat dan sedikit renyah. Mereka biasanya menjadi campuran yang pas untuk beberapa menu masakan Jepang. Jamur ini memiliki kandungan vitamin B1, B6, B9, B12 dan beberapa mineral seperti Zinc dan Potassium.
Enokitake (Flammulina Velutipes)
Jamur enoki diberi nama sesuai pohon tempat mereka tumbuh, yang dikenal sebagai Chinese Hackberry atau di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan Phusu. Namun, mereka juga tumbuh di pohon lain, seperti pohon murbei dan kesemek. Di supermarket, mereka mudah dikenali dengan bentuk gumpalan padat jamur kecil warna putih dengan tangkai panjang dan ramping. Enoki yang dibudidayakan ditanam di lingkungan yang gelap dengan kandungan karbon dioksida yang banyak untuk menjaga mereka tetap putih dan mendorong pertumbuhan batang yang panjang. Enoki liar cenderung berwarna cokelat gelap, dengan batang yang lebih pendek dan lebih tebal.
Enoki tidak memiliki rasa yang begitu spesial, jadi mereka bukan jamur terbaik untuk menjadi bahan utama dalam sebuah hidangan, meski begitu jamur ini memiliki texture renyah oleh karena itu jamur ini juga sering digunakan dalam hidangan sup, rebusan atau juga salad. Jamur ini memiliki kandungan vitamin Vitamin D, B3, B5, B1, B2 dan dipercaya meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu menghilangkan berat badan serta menstabilkan kadar gula darah.
Maitake (Grifola Frondosa)
Maitake dapat diterjemahkan menjadi “jamur menari.” Mereka tidak terlihat seperti jamur biasanya. Mereka tumbuh dalam ruang yang rapat dan batangnya melebar seperti sebuah topi atau daun, secara sekilas seperni sayuran kubis. Lebarnya jamur ini bisa menjadi cukup besar kira-kira dengan berat lebih dari 40 kilogram. Mereka memiliki rasa berkayu, berasap, tapi tidak segurih jamur lainnya. Mereka dapat diolah dengan cara di goreng, di rebus, di panggang dan teknik memasak lainnya. Seperti jamur lainnya Maitake memiliki kandungan vitamin B dan C serta beberapa kandungan lain seperti antioxidants, beta-glucans, copper, potassium, fiber dan amino acids.
Nameko (Pholiota Nameko)
Jamur Nameko berukuran kecil dan berwarna cokelat amber. Mereka memiliki rasa pedas dan lapisan tipis gelatin di bagian atas. Mereka sering digunakan dalam sup miso, nabemono, atau juga menjadi campuran dalam osengan sayur. Jamur ini memiliki kandungan vitamin dan juga mineral, dan juga menjadi sumber protein serta pilihan tepat untuk menu diet sehat, bahkan beberapa perusahaan kesehatan yang membuat jamur ini menjadi suplemen.
Shiitake (Lentinula Edodes)
Shiitake dinamai dari pohon yang mati dan batangnya menjadi tempat mereka untuk tumbuh, Castanopsis Cuspidate. Shiitake mungkin adalah jamur Jepang yang paling populer. Beberapa teknik budaya membuat jamur ini sekarang sudah dapat di kembangbiakan. Selain memiliki kandungan vitamin B6 dan D, jamur Shitake juga memiliki fungsi sama seperti beberapa jamur lainnya seperti menurunkan berat badan, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menghancurkan sel kangker dan juga memperlancar tekanan darah.
Magic Mushrooms
Menurut hasil penelitian dan uji coba beberapa jamur memang dapat memiliki efek psikedelik atau sebuah halusinasi jika dikonsumsi, tetapi yang paling populer sejauh ini berasal dari jenis Psilocybe. Mereka menyebabkan halusinasi karena memiliki kandungan kimia yang berbeda yaitu psilocybin dan psilocin.
Jepang adalah salah satu negara yang memiliki tingkat pecandu cukup tinggi seperti alkohol dan tembakau, jadi cukup mengejutkan bahwa sebelum tahun 2002 jamur ajaib ini legal dijual di Jepang. Anda bisa membelinya di toko-toko sekitar, dan bahkan bisa ditemukan di sebuah mesin penjual otomatis. Pada tahun 2002 mereka dibuat ilegal, mungkin karena saat itu juga akan diselenggarakan piala dunia 2002 yang dimana Jepang dan Korea Selatan menjadi tuan rumah. Meski jamur ini memiliki efek yang berhaya namun sejumlah terapi dan pengobatan medis menggunakan kandungan dalam jamur ini untuk beberapa pengobatan penting salah satunya seperti pengobatan stress berlebihan.
Itulah ke 7 jenis jamur Jepang dengan khasiat yang mereka miliki, dari semuanya apakah sudah ada yang anda coba?.
Sukses gan.
Boleh belajar blog juga nih
terima kasih kak :D… Bolehh donk