Cerita Hantu Jepang – Apakah anda takut akan kegelapan ? Jepang memiliki beberapa cerita hantu terbaik dan paling tidak dikenal atau yang disebut kaidan. Menariknya, sebagian besar cerita ini berpusat pada wanita. Bersembunyi di dalam selimut dan simaklah cerita hantu Jepang menakutkan dari para wanita hantu ini.
Simak Juga : Mitos Hantu Funayurei Yang Berkeliaran Di Lautan Jepang
Di Jepang kuno, para samurai akan bermain sebuah permainan: Hyakumonogatari Kaidan. Mereka akan duduk dalam lingkaran seratus lilin dan setiap kali seseorang menceritakan sebuah cerita, satu lilin akan ditiup. Begitu lilin terakhir ditiup, ruangan akan tenggelam dalam kegelapan dan sosok hantu akan muncul.
Meskipun kami tidak bisa memberikan seratus cerita hantu Jepang, berikut adalah 7 Cerita Hantu Jepang Menakutkan Yang Dapat Membekukanmu Hingga Ke Tulang! dimana para Yurei (hantu Jepang) dan Yokai (monster dan roh Jepang) perempuan yang dapat Anda ceritakan kepada teman-teman Anda, bahkan mungkin anak-anak yang lebih tua dan lebih berani, sebagai cerita sebelum tidur yang menakutkan.
1. The Secret of the Yamamba
The Secret of the Yamamba “Rahasia Yamamba” Di balik penampilannya sebagai wanita tua yang tidak berbahaya, tersimpan sebuah rahasia yang mengerikan—Yamamba, yokai gunung yang memakan daging manusia. Salah satu legenda paling tua tentang Yamamba berasal dari kisah Konjaku Monogatari:
Suatu hari, seorang pendeta Buddha terjebak dalam badai hebat, tetapi dia beruntung menemukan pondok sepi. Seorang wanita tua dengan sikap ramah mengundangnya masuk, memberikan makanan dan api yang hangat. Namun, di tengah keramahan itu, ada peringatan aneh yang diucapkan wanita tua tersebut: “Tidak peduli apa yang terjadi, jangan pernah mencoba melihat ke kamar belakang.”
Namun, rasa ingin tahu pendeta itu lebih kuat dari peringatan itu. Ketika pendeta itu keluar untuk mengumpulkan kayu bakar, rasa ingin tahunya tidak bisa ditahan dan dia melongok melalui celah pintu kamar belakang. Kengerian menyelimuti dirinya saat dia menemukan kamar tersebut dipenuhi mayat-mayat setengah dimakan. Sang pendeta kemudian menyadari dengan ketakutan bahwa wanita tua tersebut adalah Yamamba, makhluk yang menarik para pelancong yang tidak curiga ke rumahnya hanya untuk merobek mereka menjadi potongan-potongan yang akan dijadikan santapan selanjutnya. Dalam keadaan panik, sang pendeta melarikan diri dari pondok tersebut tanpa melihat ke belakang, dan dia tidak pernah melupakan pengalaman mengerikan itu.
2. The Legend of the Jorogumo
The Legend of the Jorogumo “Legenda Jorogumo”
sosok setengah manusia dan setengah laba-laba, menjadi pusat kisah menakutkan. Yokai ini memiliki kemampuan untuk berubah menjadi wanita cantik saat mencari mangsa, khususnya pria yang tidak curiga, untuk kemudian memakannya!
Kisah ini mengisahkan seorang samurai muda yang mendapati dirinya diserang oleh seorang wanita berwajah cantik di tengah jalan. Meskipun daya tariknya besar, samurai tersebut merasa ada yang aneh pada wanita itu. Kecerdasannya memungkinkan dia melihat melewati ilusi penyamaran wanita tersebut dan menyadari bahwa dia adalah yokai berbahaya. Tanpa ragu, sang samurai melibatkan pedangnya dan mengarahkannya ke arah wanita misterius itu. Namun, serangannya hanya berhasil melukai wanita itu sebelum dia dengan cepat bergerak mundur.
Dengan tekad yang kuat, sang samurai mengikuti jejak darah merah muda yang berasal dari luka wanita itu. Jejak tersebut membawanya ke sebuah rumah tua yang terbengkalai. Di dalam, dia menemukan pemandangan mengerikan: puluhan mayat terbelit dalam jaring sutra laba-laba, yang sekaligus berfungsi sebagai penjara menakutkan. Di tengah kekacauan tersebut, terletak laba-laba Joro raksasa yang tampaknya telah tewas karena luka parah yang diterimanya.
Kisah ini menjadi peringatan bagi para pria untuk tidak terlalu terpesona oleh penampilan luar saja, karena terkadang kecantikan bisa menjadi tipu daya yang mengerikan dari makhluk-makhluk supernatural seperti Jorogumo.
3. The Tale of Oiwa
The Tale of Oiwa “Kisah Oiwa” Tidak semua kisah menakutkan hanyalah imajinasi—Kisah Oiwa adalah kisah yang berdasarkan peristiwa nyata yang terjadi pada abad ke-17 di kota Edo.
Oiwa, seorang wanita muda yang dikenal karena kecantikannya, menikah dengan samurai bernama Iemon. Namun, cinta Iemon hanyalah karena pesona fisik Oiwa. Seorang wanita bernama Oume yang juga mencintai Iemon merasa cemburu dan merencanakan kejahatan. Oume berhasil mengelabui Oiwa dengan menggunakan krim beracun yang mengubah hidup Oiwa selamanya. Wajah Oiwa rusak, matanya mengendur, dan rambutnya rontok tanpa disadari.
Oleh karena penampilannya yang berubah drastis, Iemon memutuskan ingin menceraikan Oiwa dan menikahi Oume. Dia bahkan berusaha mencemarkan nama baik Oiwa dengan merencanakan kejahatan lebih lanjut. Namun, teman Iemon yang bernama Takuetsu menolak untuk melanjutkan rencana tersebut setelah melihat keadaan Oiwa. Sebagai gantinya, Takuetsu mengungkapkan rencana Iemon kepada Oiwa dan menunjukkan cermin yang memperlihatkan wajah rusaknya. Terkejut dengan kenyataan tersebut, Oiwa merasa putus asa dan mengambil nyawanya sendiri dengan pedang Takuetsu. Sebelum meninggal, ia mengutuk Iemon.
Pada malam pernikahan ulang Iemon dengan Oume, hantu Oiwa yang malang muncul di hadapannya. Iemon yang ketakutan dan penuh penyesalan berusaha melarikan diri dari penampakan hantu tersebut, namun sayangnya, tidak ada tempat yang aman dari penghantuiannya. Setelah malam itu, di mana pun Iemon berada, bahkan dalam cahaya obor yang ia gunakan, dia terus melihat wajah Oiwa yang melihatnya dengan tatapan tajam yang menghantui.
4. The Woman of the Snow (Yuki-onna)
The Woman of the Snow “Hantu Yuki-onna” dikenal juga sebagai “The Woman of the Snow,” adalah salah satu bentuk Yokai atau roh dalam budaya Jepang yang terkait dengan salju. Kisahnya sering digambarkan sebagai kisah yang menakutkan tentang keberadaan roh salju yang merenggut nyawa manusia yang terjebak di tanah-tanah beku tempatnya bersemayam, bahkan terkadang ada yang jatuh cinta padanya.
Cerita seram ini berpusat pada seorang pemuda yang sedang mencari nasibnya. Dalam perjalanannya melewati pegunungan berselimut salju, ia tiba-tiba terjebak dalam badai salju yang mengancam nyawanya dan tersesat di tengah hutan. Saat ia hampir membeku akibat dinginnya, munculah sosok wanita yang aneh: Yuki-onna. Wanita ini tertutup oleh lapisan embun beku, wajahnya seputih salju, dan menjadi manifestasi dari roh salju. Yuki-onna merasa iba pada pemuda tersebut karena usianya yang masih muda, dan dengan belas kasihan, membawanya ke sebuah kabin hangat di dalam hutan, menyelamatkan nyawanya. Namun, ada satu syarat yang harus dipenuhi oleh pemuda tersebut sebagai imbalan atas penyelamatan tersebut: dia harus berjanji untuk tidak membicarakan pertemuan mereka kepada siapa pun.
Beberapa tahun kemudian, pemuda itu menemukan dan menikahi seorang gadis yang menawan bernama Yuki. Kehidupan mereka terasa bahagia dan harmonis. Namun, takdir berkata lain. Suatu hari, pemuda itu melanggar janjinya dengan menceritakan kisahnya kepada istrinya tentang pertemuan misteriusnya dengan Yuki-onna. Segera setelah cerita itu terlontar dari bibirnya, wajah istrinya berubah menjadi pucat, dan embun beku mulai menutupi tubuhnya—identitas asli istrinya terungkap, dia adalah Yuki-onna itu sendiri. Janji yang dilanggar telah memanggil kembali sifat roh salju yang dingin dan tak terduga. Dalam sekejap, Yuki-onna menghilang ke dalam malam musim dingin, meninggalkan pemuda tersebut dalam kebingungan dan penyesalan.
5. The Ghost of Okiku
The Ghost of Okiku “Hantu Okiku” mungkin akan membuat Anda terjaga semalaman, atau bahkan hadir dengan kehadiran mengerikan jika tidak cukup hati-hati!
Dalam legenda yang telah diwariskan selama berabad-abad, Okiku adalah seorang gadis yang dulu tinggal di Istana Himeji, melayani sebagai pelayan bagi samurai bernama Aoyama. Tugasnya yang krusial adalah menjaga dan merawat sepuluh piring berharga milik tuannya. Namun, takdir berkata lain. Suatu hari, saat Okiku sedang mencuci piring-piring tersebut, terasa ada yang tidak beres—salah satu piring hilang. Apapun yang dilakukan Okiku, ia selalu menghitung dan hasilnya tetap sama: ada satu piring yang raib. Tuan Aoyama tidak bisa menyembunyikan kemarahannya atas kehilangan ini, dan dengan amarah yang memuncak, ia melempar piring yang tersisa ke dalam sumur.
Kehidupan Okiku tragis berakhir di tangan tuannya yang kejam. Namun, kematiannya tidak membuat jiwanya beristirahat. Setiap malam, hantu Okiku bangkit dari sumur dengan satu tujuan: menghitung lagi piring-piring yang hilang. Suara hitungannya hampir menyentuh sembilan, dan saat kesadaran akan piring yang hilang menyergap, jeritan melolong dari kehampaan mulai menghiasi malam. Jeritan ini, yang dianggap sebagai jeritan yang penuh dengan duka dan kesedihan, menghantui istana malam demi malam, mengganggu tidur setiap orang dan menciptakan ketakutan yang tak terlupakan.
Hantu Okiku menghadirkan atmosfer mencekam yang melingkupi istana. Tetapi akhirnya, ada secercah harapan. Seorang pendeta Buddha menghadapinya, meredam hantu tersebut dengan kekuatan spiritualnya. Namun, warisan kisah “Hantu Okiku” tetap hidup, mengingatkan kita tentang kekuatan legenda untuk meresap ke dalam hati dan pikiran kita, bahkan dari jarak jauh.
6. The Black Hair
The Black Hair Kisah mengerikan “Hantu Rambut Hitam” atau dalam bahasa Jepang dikenal sebagai “Kaidan” adalah salah satu kisah menakutkan yang memiliki akar sejarah dalam budaya legendaris Jepang.
Kisah ini memulai langkahnya pada masa lampau, di mana seorang samurai miskin hidup bersama istrinya di kota Kyoto. Kehidupan mereka yang sederhana berubah tatkala seorang tuan kaya dari negeri yang jauh mengundang sang samurai untuk bergabung dalam pelayanannya. Kesempatan ini menjadi suatu kehormatan, namun dengan berat hati, sang samurai meninggalkan istrinya dalam kemiskinan, sambil berjanji akan kembali dalam waktu yang tertentu.
Setelah bertahun-tahun melayani tuannya, sang samurai kembali ke Kyoto. Ia merasa haru ketika menemukan istrinya masih menanti dengan cinta sejati di rumah yang sempat rusak. Malam itu, pasangan suami-istri ini menghabiskan waktu bercerita dan tertawa bersama sebelum tertidur. Namun, apa yang terjadi berikutnya tidak dapat dijelaskan dengan logika.
Ketika sang samurai terbangun, hangatnya pelukan istrinya telah lenyap. Dia terkejut saat menyadari bahwa yang ada dalam pelukannya bukanlah istrinya yang dicintai, melainkan tengkorak yang dingin, dikelilingi oleh rambut hitam panjang.
Meskipun sang samurai tahu bahwa istrinya telah meninggal karena kesedihan setelah musim panas yang berlalu, tengkorak dan rambutnya tetap tinggal di rumah sepanjang waktu, setia menanti kepulangannya.
Kisah “Hantu Rambut Hitam” ini membawa kita dalam refleksi tentang cinta, kehilangan, dan keabadian. Dalam kegelapan yang mencekam, kisah ini tetap membuktikan bahwa legenda memiliki kekuatan untuk menembus batasan waktu dan menyentuh jiwa kita dengan rasa takut dan rasa haru.
7. The Peony Lantern
The Peony Lantern “Lentera Peony” atau dalam bahasa Jepang dikenal sebagai “Kaidan” merupakan salah satu dari tiga kisah hantu perempuan terkenal yang membentuk “Nihon san dai kaidan,” atau tiga kisah hantu besar Jepang. Bersama dengan Oiwa dan Okiku, kisah “Lentera Peony” membawa kita dalam alam misteri yang menembus batasan antara dunia nyata dan dunia roh.
Cerita ini berpusat pada seorang samurai bernama Ogiwara yang pada suatu malam gelap, menemukan seorang wanita elegan yang membawa lentera peony, berjalan-jalan di jalanan kota Edo. Pertemuan ini memicu cinta pada pandangan pertama dalam hati Ogiwara. Ia mengajak wanita tersebut, Otsuyu, untuk pulang bersamanya. Malam itu mereka menghabiskan waktu berbincang, tertawa, dan menikmati kebersamaan. Namun, keanehan terjadi ketika tetangga Ogiwara mendengar tawa aneh dari taman rumahnya dan melihat Ogiwara memegang tengkorak yang tertawa. Kejadian ini membawa Ogiwara mencari jawaban dari seorang pendeta di kuil terdekat.
Kenyataan yang mengejutkan terungkap ketika Ogiwara menemukan makam Otsuyu di kuil tersebut. Dia menyadari bahwa wanita yang baru saja dia temui telah meninggal jauh sebelum mereka berdua bertemu. Dengan kebenaran yang diungkapkan, hantu Otsuyu tidak lagi muncul di hadapannya.
Namun, kerinduan Ogiwara terhadap Otsuyu tak terbendung. Setelah waktu berlalu, kesedihannya membuatnya kembali ke kuil tempat Otsuyu bersemayam. Di pintu gerbang kuil, kehadiran Otsuyu tiba-tiba muncul lagi. Dia meminta Ogiwara untuk menemaninya pulang. Tanpa ragu, Ogiwara menggenggam tangan Otsuyu dan berjalan bersamanya ke dalam kegelapan.
Simak Juga : Mitos Mekurabe, Yokai Berbentuk Tengkorak Yang Terkenal Selama Periode Edo
Kunjungan terakhir Ogiwara ke kuil ini menyisakan misteri yang tak terpecahkan. Pendeta yang merasa cemas membuka makam Otsuyu dan menemukan dua tubuh di dalam peti mati: Ogiwara dan Otsuyu, bersatu dalam kematian seperti mereka yang berharap bersama selamanya.
Kisah “Lentera Peony” menunjukkan betapa kuatnya cinta dan ikatan di antara hidup dan kematian. Dalam dunia legenda, batasan antara kehidupan dan roh sering kali menjadi samar, dan cerita seperti ini mengingatkan kita akan keajaiban dan misteri yang melampaui akal manusia.
sumber : savvytokyo.com
0 Comments