Seni Budaya Jepang – Sebuah kuil merupakan salah satu objek destinasi wisata yang ditawarkan oleh Jepang, selain itu kuil juga menjadi tempat yang sakral bagi masyarakat Jepang yang tentunya sebagian besar memiliki kepercayaan agama Buddha dan juga Shinto. Meskipun kuil bukanlah sebuah tempat resmi seperti perkantoran namun lokasi ini merupakan lokasi yang sangat dilindungi oleh pemerintah maupun masyarakatnya, menjaga peninggalan leluhur adalah hal yang penting dalam budaya Jepang. Karena itu bila anda memang memiliki rencana untuk mengunjungi sebuah kuil ketika berlibur ke Jepang sebaiknya mengetahui 6 hal berikut ini terlebih dahulu.
Simak Juga : Suasana Seru Taman Yoyogi Kota Tokyo
Kamera
Kamera umumnya diperbolehkan untuk digunakan pada sekitar kuil. Namun dalam beberapa kondisi terkadang sebuah area kuil tidak boleh untuk difoto, tentunya peraturan ini serius dan terdapat beberapa papan peringatan dipasang. Oleh karena itu sebelum anda melakukan foto-foto sebaiknya mencari informasi terlebih dahulu bila area tersebut boleh atau tidak.
Dilarang Merokok
Untuk yang ini tentu sangat jelas. Sebuah tempat suci dan bersejarah yang juga menyimpan beberapa benda-benda penting dari jaman dahulu tentu sangat melarang adanya sebuah praktek seperti merokok. Hampir seluruh kuil-kuil di Jepang melarang adanya aktivitas merokok didalam area kuil.
Area Khusus
Banyak kuil Jepang telah berumur 1000 tahun atau bahkan lebih. Tentunya kuil-kuil tersebut telah banyak menerima pengunjung dan juga selalu menerima ribuan pengunjung setiap harinya. Oleh karena itu sebuah tindakan-tindakan yang dapat merusak kuil sangat dilarang seperti menginjak pada bagian yang rapuh atau semacamnya, beberapa papan informasi juga sering dipasang disekitar area kuil. Jadi perhatikan langkah-langkah anda dan juga gerakan anda selama berada di area kuil.
Sepatu
Pintu masuk kuil Jepang sering memiliki tempat bagi Anda untuk melepaskan sepatumu. Ini bukan sebuah pilihan namun menjadi hal wajib, selain untuk menghormati tempat suci sebuah etika menggunakan alas kaki untuk menginjak tatami adalah hal yang tabu bagi masyarakat Jepang. Beberapa candi menyediakan rak penyimpanan untuk sepatu dan beberapa kuil lainnya terkadang menyediakan kantong plastik.
Seiza
Jika dalam kunjungan wisata anda memiliki sebuah aktivitas di kuil maka anda akan mendapatkan beberapa hal seperti salah satunya adalah sebuah ceramah untuk lebih mengenal sejarah kuil tersebut. Dalam banyak kejadian, sebuah ceramah mengharuskan anda untuk duduk secara tradisional seperti orang Jepang yang disebut “Seiza”. Tentunya posisi duduk ini akan cukup menyiksa bagi siapa saja yang tidak terbiasa, usahakan bila anda tidak kuat bisa merubah posisi duduk anda secara perlahan dengan duduk formal lainnya yang lebih nyaman namun jangan tiba-tiba berdiri karena pada saat itu semua orang sedang mendengarkan ceramah dan duduk dengan tenang.
Papan Informasi Berbahasa Jepang
Karena sebagian besar pengunjung kuil di Jepang adalah para wisatawan domestik dari Jepang sendiri muka beberapa tanda atau pengumuman sering hanya menggunakan bahasa Jepang saja. Bagi para wisatawan yang tidak memiliki bantuan untuk menerjemah informasi yang ada dipapan tersebut tentu satu-satunya cara untuk mengetahui adalah dengan melihat apa yang dilakukan wisatawan lain.
One Comment