Tradisi Budaya Jepang – Berlibur ke negara asing tentunya memiliki hal-hal budaya atau tradisi yang kita belum pernah ketahui, sama halnya jika kamu pergi berlibur ke Jepang. Sebagai salah satu negara di Asia yang memiliki pengaruh besar dalam budaya, seperti China dan Korea. Berikut ini Artforia akan memberikan informasi menarik tentang beberapa hal atau tradisi masyarakat Jepang dalam kehidupan modern saat ini yang mungkin belum pernah kamu ketahui dan tentunya sangat penting kamu ketahui sebagai bekal sebelum pergi berlibur ke negeri Sakura tersebut!.
Simak Juga : 3 Lokasi Rahasia Untuk Menikmati Indahnya Bunga Sakura Di Kyoto
Restoran Jepang Jarang Menyuguhkan Minuman Hangat
Jika kamu berpikir restoran-restoran di Jepang sama seperti kebanyakan restoran di Indonesia yaitu menyediakan minuman hangat, kamu akan terkejut ketika tahu jika kebanyakan restoran di Jepang tidak menyediakan atau menyuguhkan minuman hangat, hal ini tentu memiliki alasan. Pada jaman dahulu, es sangat susah untuk diproduksi sehingga sangat dihargai produknya, oleh sebab itu hingga sampai saat ini menyuguhkan minuman dingin ditambah yang memiliki es dianggap menjadi suguhan terbaik kepada tamu-tamu atau pelanggan yang datang di Jepang. Sehingga cukup disarankan jika kamu menyiapkan terlebih dahulu air hangat jika ingin berpergian di Jepang, memiliki termos sangatlah diperlukan.
Tidak Bisa Membungkus Makanan Sisa Di Restoran
Mungkin jika di Indonesia kamu bisa meminta pelayan untuk membungkus sisa pesanan makanan yang berlebihan dan tidak abis, tetapi di Jepang hal ini jarang dilakukan, sehingga tidak banyak restoran yang memberikan pelayanan untuk membungkus kembali makanan-makanan yang telah kamu pesan di meja, jadi pikirkan terlebih dahulu sebelum memesan makanan di Jepang, jangan sampai tidak dimakan!.
Solusi Jika Kehilangan Paspor Ketika Di Jepang
Kehilangan sebuah barang ketika berlibur mungkin menjadi mimpi yang paling buruk, tetapi mungkin cukup mudah meminta pertolongan jika yang hilang seperti dompet atau handphone, tetapi tidak untuk paspor. Jika ini terjadi kepadamu, segera pergi ke kantor polisi atau pos polisi terdekat, pihak kepolisian nantinya akan membuat laporan tentang kehilangan dokumen tersebut, kemudian kamu pergi ke kantor kedutaan Indonesia terdekat untuk membuat paspor sementara untuk kamu. Perlu waktu sekitar 30 menit, ini bertindak sebagai paspor sementara yang nantinya kamu bisa membuatnya kembali ketika pulang ke Indonesia.
Sangat penting untuk memberi informasi jelas kepada pihak bandara ketika kamu check in atas kejadian tersebut, untuk menghindari adanya kecurigaan.
Peraturan Umum Onsen
Pemandian air panas khas Jepang atau disebut Onsen memang merupakan daya tarik utama dikalangan wisatawan, cukup banyak macam-macam jenis Onsen yang tersedia dengan berbagai ukuran, seperti Kusatsu Onsen dan Hakone Onsen. Namun perlu kamu ketahui jika kamu tidak diperbolehkan menggunakan pakaian renang untuk berendam di Onsen, oleh karena itu pilihannya adalah telanjang atau tidak menggunakan apapun terkecuali handuk kecil yang kamu taruh di atas kepala. Sehingga solusinya jika kamu tidak terbiasa atau malu untuk telanjang, kamu bisa menyewa Onsen jenis pribadi atau pergi ke fasilitas air panas besar, seperti Oedo Onsen Monogatari dan Hakone Kowakien Yunessun, di mana pakaian renang diperbolehkan disini.
Aturan Makan Di Kendaraan Umum
Sebagian besar kereta atau angkutan umum di Jepang memang tidak memiliki peraturan untuk melarang penumpangnya mengkonsumsi makanan, namun ini menjadi seperti tradisi tak tertulis untuk tidak mengganggu kenyamanan penumpang lain sehingga kamu akan sangat jarang melihat orang Jepang makan di tempat-tempat umum terutama di kendaraan umum seperti kereta dan bus, biasanya makanan yang dikonsumsi makanan ringan yang tidak memiliki bau berlebihan seperti roti dan biskuit sehingga tidak mengganggu orang lain disekitar dan juga tidak menyebabkan kekotoran yang berlebih. Makan biasanya diperbolehkan di beberapa stasiun dan beberapa kerta api bahkan menjual bento khusus untuk para penumpangnya atau dikenal dengan sebutan “Ekiben”.
Source : Tsunagu Japan
0 Comments