Seni Budaya Jepang – Ketika perusahaan media internet Jepang, GREE Tokyo, pindah kantor tahun lalu, mereka ingin melakukan sesuatu yang istimewa; sesuatu yang akan menangkap kreativitas unik dan dorongan artistik di balik banyak karyawan mereka. Oleh karena itu, perusahaan bekerja sama dengan agensi seni TokyoDex dan para desainer arsitektur di Tokyo Creators’ Project untuk melaksanakan salah satu proyek transformasi ruang kantor paling ambisius yang pernah kami lihat.
Bekerja dengan 22 seniman individu, upaya kolaboratif yang sangat terpadu ini menghasilkan 129 karya seni yang tersebar di enam lantai. Setiap lantai dikurasi dengan tema subnya sendiri, tetapi terhubung oleh konsep utama “Subcultural Retreat with a Kick” (Tempat Perlindungan Subkultural yang Menggetarkan).
Tema sub untuk lantai 3 adalah “Eastwest Warehouse” (Gudang Timur-Barat), sebuah perpaduan global yang terinspirasi dari pasar berwarna-warni dan lampu neon di Kowloon dan Taipei, hingga tulisan graffiti di jalan-jalan belakang Brooklyn dan Berlin. Dan para seniman itu sendiri berasal dari berbagai negara.
Lantai 4
Konsep lantai 4 adalah “Manga Mutation” (Mutasi Manga), mengacu pada evolusi dan pengangkatan manga ke ranah seni rupa.
Lantai 5
Lantai 5 mengalami pergeseran tiba-tiba menuju “Future Chaotic” (Keberantakan Masa Depan) ketika elemen budaya hip-hop, tema manusia-versus-mesin, dan karya abstrak digabungkan dalam kekacauan yang terkendali.
Lantai 6
Tema untuk lantai 6 adalah “Backstreets Playground” (Taman Bermain di Jalan Belakang), mengacu pada banyaknya penemuan yang kacau namun penuh kegembiraan saat menjelajahi jalan-jalan belakang tersembunyi di Tokyo atau Hong Kong.
Lantai 7
Blade runner bertemu dengan gang-gang belakang di Brooklyn dalam tema “Street Cyber Punk” (Punk Jalanan) di lantai 7.
0 Comments